JAKARTA, KOMPAS.com - Sagu termasuk tanaman pangan selain padi yang tumbuh di Indonesia. Tanaman ini sangat penting karena sebagian masyarakat Indonesia mengkonsumsi sagu sebagai makanan pokok.
Jika padi dipanen bagian bijinya, maka sagu dipanen bagian batangnya. Pemanenan sagu dilakukan saat tanaman ini sudah berumur 6 hingga 7 tahun.
Lantas, bagaimana cara panen tanaman sagu yang benar? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Cara Budidaya Sagu, Bisa Jadi Subsitusi Pangan
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (12/7/2023), panen sagu diawali dengan membersihkan jalan masuk ke rumpun tanaman tersebut. Kemudian, bersihkan juga batang yang akan dipotong untuk mempermudah proses penebangan dan pengangkutan.
Sago dipotong sedekat mungkin dengan akar. Pemotongan batang sagu dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pemotong seperti gergaji mesin.
Batang yang sudah dipotong kemudian dibersihkan dari pelepah dan sebagian ujung batangnya akar pada bagian tersebut kandungan acinya rendah. Dengan demikian, hanya tersisa gelondongan batang sagu sepanjang 6 sampai 15 meter.
Gelondongan batang ini dipotong-potong hingga ukurannya menjadi 1 sampai 2 meter. Pemotongan ini dilakukan untuk mempermudah proses pengangkutan.
Baca juga: Ciri-ciri Tanaman Sagu Siap Panen, Apa Saja?
Sagu yang sudah dipanen tidak bisa langsung dikonsumsi. Tanaman sagu perlu diolah terlebih dahulu hingga siap untuk dinikmati. Adapun tahapan pasca-panen tanaman sagu yang penting untuk dilakukan, seperti berikut:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya