Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tahapan Pasca-panen Jagung yang Benar

Kompas.com - 29/04/2023, 11:58 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca panen jagung merupakan tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam proses produksi jagung. Setelah panen, jagung harus diolah dan diproses dengan baik agar dapat disimpan dalam waktu yang lama atau dijual dengan harga yang bersaing.

Hal ini penting karena pengolahan yang tidak benar bisa membuat kualitas jagung menurun dan mengurangi nilai ekonomisnya. Pasca panen jagung meliputi berbagai tahapan seperti pemilahan, pengeringan, pengolahan, penyimpanan, dan pemasaran.

Setiap tahapan membutuhkan perhatian dan keahlian khusus agar hasil panen dapat diolah dan disimpan dengan baik. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (29/4/2023), berikut tahapan pasca panen jagung yang benar.

Baca juga: Cara Panen Jagung Manis yang Benar agar Kualitasnya Terjaga

1. Potong batang atas dan daun

Cara panen jagung manis dan jagung pipil berbeda. Jika jagung manis dipanen setelah berumur 60 sampai 70 hari. Pada jagung pipil, tongkol jagung yang sudah berisi dan tanaman mulai menguning, batang bagian atas tongkol jagung dipotong dan daun dibersihkan. Setelah itu, lakukan penjemuran di lahan.

Ilustrasi jagung manis, tanaman jagung manis, menanam jagung manis.SHUTTERSTOCK/TON PHOTOGRAPHER 4289 Ilustrasi jagung manis, tanaman jagung manis, menanam jagung manis.

2. Jemur di lahan

Penjemuran dilahan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air. Tongkol jagung masih menempel pada batang tanaman utama, kemudian dijemur 2 sampai 3 hari atau menyesuaikan kondisi lahan.

3. Panen

Panen jagung yang sudah kering dijemur dilakukan dengan cara mematahkan pangkal yang menempel pada batang tanaman. Kumpulkan jagung yang sudah dipanen pada karung. Lakukan satu persatu, jangan sampai ada yang terlewat.

Baca juga: 3 Jenis Benih Jagung yang Biasa Ditanam Petani

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau