JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini sudah banyak produk pertanian asal Indonesia yang tembus pasar ekspor di berbagai negara. Salah satunya adalah Bali Pure, peserta program pemberdayaan UMKM PT HM Sampoerna Tbk.
I Ketut Sumayana, pemilik CV Bali Pure merintis usaha sejak 2016 lalu dengan modal Rp300.000 saja.
Ketut merupakan salah satu pelaku usaha binaan Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC), sebuah program pemberdayaan UMKM binaan HM Sampoerna melalui payung Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia."
Baca juga: Mengenal Minyak Kelapa Murni atau VCO dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Bali Pure saat ini adalah salah satu UMKM dengan beragam produk seperti minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO), minyak kemiri, serbuk kunyit, serbuk jahe merah, bubuk daun kelor, hingga produk kosmetik golongan B.
Selain untuk pasar dalam negeri, produk Bali Pure saat ini sudah diekspor ke Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura dan sedang dalam penjajakan masuk ke Jepang.
"Saya dapat kunyit dari petani, lalu berpikir apa yang bisa saya buat dan orang butuh dari kunyit ini. Saya lihat di toko ada serbuk kunyit. Nah, ini bisa saya lakukan dari kunyit harga Rp 1.000 per kg bisa menjadi Rp 25.000," ujarnya dalam webinar Indonesia Skills Week by Prakerja, Senin (21/8/2023) lalu.
Indonesia Skills Week by Prakerja merupakan pelatihan gratis dan mudah karena dilakukan secara daring (online). Sampoerna, melalui SETC, menjadi salah satu mitra yang memberikan pelatihan kepada alumni peserta Kartu Prakerja.
Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya
SETC adalah pusat pelatihan kewirausahaan terpadu dari Sampoerna yang beroperasi sejak 2007. Pusat pelatihan ini berdiri di atas lahan seluas 27 hektare (ha) di Sidoarjo, Jawa Timur.
SETC juga memiliki ruang pelatihan dan pertemuan, laboratorium kultur jaringan, area untuk ternak, perikanan dan penelitian, serta penginapan.