Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Kompas.com - 06/03/2025, 18:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PELUANG mengembangkan komoditas kurma (Phoenix dactylifera) di Indonesia semakin mendapat perhatian seiring dengan tingginya permintaan buah kurma.

Selama ini, Indonesia mengimpor kurma dalam jumlah besar. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor sekitar 55.430 ton kurma sepanjang tahun 2024, dengan nilai mencapai 79,74 juta dollar AS (setara Rp 1,32 triliun).

Tren impor kurma di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan rekor tertinggi pada 2022, saat impor mencapai 61.350 ton dengan nilai 86,25 juta dollar AS (setara Rp 1,43 triliun).

Data ini menunjukkan bahwa permintaan kurma di Indonesia masih sangat besar, terutama menjelang bulan Ramadhan, dengan tren impor yang tetap stabil di kisaran puluhan ribu ton setiap tahunnya.

Kondisi ini menunjukkan peluang besar untuk mengembangkan budidaya kurma lokal guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

Baca juga: Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Wilayah potensial dan kondisi iklim

Secara umum, iklim tropis Indonesia mendukung pertumbuhan pohon kurma. Wilayah Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, memungkinkan kurma tumbuh di berbagai daerah yang mendapatkan panas matahari cukup.

Meskipun kurma identik dengan daerah gurun beriklim kering, beberapa wilayah di Indonesia memiliki kondisi mikroklimat yang mirip dengan habitat aslinya.

Provinsi Riau, misalnya, memiliki iklim panas yang menyerupai negara asal kurma. Pohon kurma telah ditanam di Pekanbaru sejak 2006, dan menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Wilayah lain yang terbukti potensial adalah Lombok Utara (NTB). Tanah berpasir di Lombok Utara, hasil dari erupsi vulkanik Gunung Samalas, mengandung unsur hara mirip dengan tanah Timur Tengah.

Kombinasi pola suhu harian yang panas di siang hari dan dingin di malam hari serta curah hujan yang rendah menjadikan wilayah ini ideal untuk budidaya kurma.

Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan varietas lokal Kurma Datu, yang mampu berbuah lebat sepanjang tahun tanpa mengenal musim.

Namun, tidak semua daerah memiliki kondisi ideal tersebut. Tantangan utama budidaya kurma di Indonesia adalah kelembapan tinggi dan curah hujan yang berbeda dengan habitat aslinya.

Baca juga: Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Kelembapan tinggi dapat menyebabkan buah mudah membusuk jika dibiarkan terlalu lama di pohon. Oleh karena itu, daerah dengan musim kemarau panjang atau tanah berpasir cenderung lebih cocok.

Meski demikian, pengalaman menunjukkan bahwa kurma dapat tumbuh di berbagai kondisi, mulai dari dataran rendah panas hingga dataran tinggi beriklim sejuk, asalkan mendapatkan sinar matahari penuh dan dikelola dengan teknik budidaya yang tepat.

Pemerintah Indonesia telah mulai mendukung pengembangan kurma. Sejak 2006, tanaman kurma telah dimasukkan sebagai salah satu komoditas binaan Ditjen Hortikultura.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau