Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Bunga Matahari di Taman, Ciptakan Suasana Ceria

Kompas.com - 29/08/2022, 12:32 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Bunga matahari merupakan salah satu tanaman hias yang biasanya ditempatkan pada taman. Cara menanam bunga matahari yang mudah ditambah dengan penampilan yang cantik membuat banyak orang menyukai bunga berwarna kuning ini.

Bunga ini memiliki kelopak besar dengan warna kuning keemasan yang indah. Jika ditanam dalam jumlah banyak, bunga ini akan membuat taman terlihat berwarna. Lalu, kapankah waktu yang tepat untuk menanam bunga ini?

Dan bagaimana cara menanam bunga matahari yang benar? Mengutip dari Garden Health, Senin (29/8/2022), berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Bunga Matahari, Bikin Halaman Rumah Lebih Cerah

Waktu yang tepat untuk menanam bunga matahari

Ilustrasi bunga matahari.Unsplash/aaronburden Ilustrasi bunga matahari.

Waktu menanam bunga matahari sebenarnya berbeda-beda tergantung varietasnya. Namun, pada umumnya benih bunga matahari ditanam awal bulan Maret hingga pertengahan Mei.

Saat membeli benih bunga matahari, sebaiknya untuk mengecek tanggal kadaluarsa benih. Jika memungkinkan, segeralah untuk menanam benih tersebut karena setiap benih pasti memiliki masa kadaluarsa.

Benih yang sudah kadaluarsa, tingkat pertumbuhannya sangat lambat bahkan terkadang ada yang tidak bisa tumbuh.

Baca juga: 8 Tips Menanam Bibit Bunga Matahari di Rumah

Menyemai benih

Selain memastikan tanggal kadaluarsa benih, pastikan juga bahkan benih yang akan ditanam dalam kondisi baik. Benih yang baik yaitu benih dari varietas tunggul, tidak catat, tidak terserang patogen tular benih, dan memiliki bentuk maupun ukuran yang seragam.

Benih yang sudah diseleksi, bisa segera disemai. Cara penyemaiannya yaitu dengan menaburkan benih pada baki semai yang sudah berisi media semai.

Kemudian, letakan baki tempat yang hangat dan cerah. Jangan lupa untuk lakukan penyiraman secara rutin agar perkecambahan benih semakin cepat.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau