Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membasmi Kutu Kebul Tanaman Cabai Pakai Esktrak Bawang Merah

Kompas.com - 23/09/2022, 21:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kutu kebul (Bemisia tabaci) adalah salah satu hama yang sering menyerang tanaman, termasuk tanaman hortikultura. Tanaman cabai, tomat, mentimun, dan tanaman sejenis lainnya kerap kali diserang kutu kebul.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (23/9/2022), kutu kebul dapat menyebabkan kerusakan langsung pada tanaman, misalnya akibat bekas tusukan karena aktivitas makannya, sehingga tanaman yang terserang kutu kebul menjadi lemah dan layu.

Selain itu, dampak tidak langsung yang diakibatkan oleh serangan hama kutu kebul adalah kerusakan yang disebabkan oleh akumulasi embun madu. Embun madu merupakan substraksi untuk pertumbuhan cendawan embun jelaga pada daun dan buah.

Baca juga: Cara Membasmi Kutu Putih pada Aglonema

Ilustrasi daun tanaman yang diserang hama kutu kebul.SHUTTERSTOCK/CHA_CHA Ilustrasi daun tanaman yang diserang hama kutu kebul.

Akibat adanya embun jelaga dapat menurunkan efisiensi fotosintesis dan menurunkan mutu buah.

Gejala serangan kutu kebul

Gejala serangan kutu kebul berupa bercak nekrotik pada daun akibat rusaknya sel-sel jaringan daun. Eksresi kutu kebul menghasilkan embun madu yang merupakan media yang baik sebagai tempat tumbuhnya embun jelaga yang berwarna hitam.

Selain itu, jika kutu kebul membawa Begomovirus, gejala yang muncul adalah penyakit keriting kuning yang dapat menurunkan hasil 20 hingga 100 persen.

Cara mengendalikan kutu kebul dengan bawang merah

Salah satu cara yang mudah dan murah serta efektif untuk mengendalikan kutu kebul adalah dengan menggunakan ekstrak bawang merah. Bawang merah yang diyakini mampu mengendalikan kutu kebul mengandung minyak atsiri yang tinggi.

Baca juga: 8 Tanaman yang Bisa Membasmi Kutu Daun secara Alami

Selain itu, bawang merah juga mengandung sikloaliin, metilalin, dihidroalin, flavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau