Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Cara Menanam Kelengkeng yang Benar agar Buahnya Banyak

Kompas.com - 07/12/2022, 12:36 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelengkeng merupakan buah bercita rasa manis yang banyak tumbuh di Indonesia. Tanaman kelengkeng akan tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, memiliki lapisan tebal, mampu mengikat air dengan baik, dan ber-pH 5,5 sampai 6,5.

Sementara itu, curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu sekitar 2500 sampai 3000 mm/tahun dengan suhu optimum 20 sampai 30 derajat Celcius. Apabila syarat tumbuh tersebut terpenuhi, maka tanaman kelengkeng akan tumbuh dengan baik.

Selain memperhatikan syarat tumbuhnya, teknik budidaya kelengkeng juga harus dilakukan dengan baik. Dilansir dari situs Balitjestro Kementerian Pertanian, Rabu (7/12/2022), berikut ini cara menanam kelengkeng agar cepat berbuah.

Baca juga: Kenali, Ini Karakteristik Tanaman Duku, dari Batang sampai Buah

Teknik penanaman

Ilustrasi kelengkeng, buah kelengkeng. PIXABAY/SUNG2424 Ilustrasi kelengkeng, buah kelengkeng.

Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menanam kelengkeng yaitu membuat lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm atau 100 x 100 x 60 cm. Jika menanam lebih dari satu bibit, maka Anda harus membuat jarak antar tanaman minimal 6 x 6 m.

Jangan lupa untuk memberikan pupuk dasar agar pertumbuhan tanaman semakin cepat. Setelah itu, bibit kelengkeng diletakkan di dalam lubang tanam tersebut. Terakhir, timbun lubang tanam dengan tanah dan padatkan.

Penyiraman

Saat baru ditanam, lakukan penyiraman tanaman kelengkeng secara rutin 2 kali sehari pada sore dan pagi hari. Selanjutnya penyiraman bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan tanaman.

Baca juga: Cara Budidaya Rambutan di Lahan 1 Hektar

Pemupukan susulan

Selain diberi pupuk dasar, tanaman kelengkeng juga membutuhkan pupuk susulan agar pertumbuhannya baik. pemupukan susulan diberikan secara bertahap setiap tahunnya, dengan rincian dosis seperti berikut:

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau