JAKARTA, KOMPAS.com - Dolomit adalah kapur pertanian yang digunakan untuk meningkatkan pH tanah. Kapur pertanian ini mengandung unsur Mg atau Ca.
Bahan kapur pertanian biasanya berasal dari Kalsium Karbonat, beberapa terbuat dari Kalsium Magnesium Karbonat, dan beberapa terbuat dari CaO. Pemberian dolomit biasanya dilakukan saat tanah terlalu asam.
Dengan memberikan kapur pertanian ini, maka pH tanah akan mendekati netral sekitar 6 sampai 7. Kondisi tersebut membuat tanaman tumbuh dengan baik.
Baca juga: Cara Menggunakan Kapur Dolomit yang Baik dan Benar
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, Senin (26/12/2022), aplikasi kapur dolomit bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah, menambah unsur Ca dan Mg, meningkatkan ketersediaan unsur hara P dan Mo, mengurangi risiko keracunan Fe, Mn, dan Al, serta dapat membantu memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan pembentukan bintil akar.
Meskipun memiliki banyak manfaat, pemberian dolomit yang berlebihan juga bisa menimbulkan dampak kurang baik bagi tanaman. Apa saja kerugian pemberian dolomit berlebihan? Berikut penjelasannya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemberian kapur pertanian yang berlebihan akan menimbulkan dampak tidak baik bagi tanaman, antara lain:
Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Sawah
Baca juga: 3 Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Pertanian
Itulah sejumlah bahaya pemberian dolomit berlebihan. Untuk mencegah bahaya tersebut, maka aplikasi dolomit atau kapur pertanian harus dilakukan dengan bijak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.