Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapur Dolomit: Fungsi dan Manfaatnya untuk Pertanian hingga Tambak

Kompas.com - 12/10/2022, 13:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah mampu menyediakan kebutuhan hara bagi tanaman, tetapi tidak semua cocok untuk pertumbuhannya. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan kegunaan tersendiri yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (12/10/2022), pengapuran adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pH tanah dengan menambahkan kapur dolomit ke dalam tanah.

Tujuan utama pemberian kapur dolomit adalah untuk meningkatkan pH dari pH masam menjadi pH netral.

Baca juga: Cara Mengukur pH Tanah dengan Mudah, Bisa Pakai Kunyit

Ilustrasi kapur dolomit untuk menyuburkan tanah dan tanaman.SHUTTERSTOCK/RHJPHOTOS Ilustrasi kapur dolomit untuk menyuburkan tanah dan tanaman.

Pada pH tanah yang asam, banyak unsur hara (misalnya N, P, K, Ca, Mg) yang tidak tersedia bagi tanaman karena pada pH rendah unsure tersebut rusak. Hanya unsur Fe dan Al (unsur mikro) yang tersedia pada tanah asam. 

Dengan demikian, diharapkan dengan pemberian kapur dolomit akan meningkatkan pH menjadi netral, di mana pada pH netral banyak unsur hara yang dapat tersedia bagi tanaman.

Pentingnya pemberian kapur dolomit pada saat olah tanah adalah karena sebagian besar kondisi tanah atau lahan pertanian itu sendiri memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih asam karena berbagai faktor.

Adapun faktor yang memicu terjadinya keasaman tanah antara lain seperti erosi, penggunaan pupuk-pupuk kimia berlebihan, pencucian dan dekomposisi bahan-bahan organik.

Baca juga: 3 Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Pertanian

Pemberian kapur dolomit atau kapur pertanian (Kaptan) menjadi perhatian penting bagi keseluruhan petani karena kondisi tanah pertanian yang terlalu asam dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas tanaman.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau