JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung hibrida adalah jenis jagung yang dari proses penyerbukan yang sudah diidentifikasi oleh ketua jantan dan betina. Jagung hibrida dihasilkan dari persilangan tetua yang memiliki sifat unggul.
Maka dari itu, varietas jagung hibrida juga memiliki sifat unggul seperti tanaman induknya. Hal tersebut membuat kapasitas produksi tanaman ini menjadi tinggi, bahkan bisa mencapai 8 hingga 12 ton per hektare.
Sifat unggul tersebutlah yang menjadi salah satu alasan jagung hibrida masih terus dikembangkan hingga kini. Menurut penjelasan di situs Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area, Rabu (21/6/2023), persilangan jagung hibrida terbagi menjadi tiga jenis, seperti berikut:
Baca juga: Cara Menanam Jagung Hibrida
Persilangan ini dibentuk dengan cara menyilangkan dua tetua yang disilangkan. Hibridan berjenis kelaim tunggal mempunyai kemampuan besa untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Jenis hibrida tunggal pertama yang dikenalkan yaitu IP. Jenis jagung hibrida ini dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diterbitkan pada tahun 1985. Varietas ini diketahui mampu menghasilkan rata-rata 5 ton/ha.
Sementara itu, varietas hibrida tunggal yang diperkenalkan oleh Balitbangtan yaitu Bima 1. Varietas ini dikeluarkan pada tahun 2001. Kini, pembentukan varietas jagung hibrida biasanya menggunakan persilangan tunggal.
Persilangan tunggal jagung Balitbangtan yang masih digunakan yaitu JH 37 dan NASA 29.
Baca juga: Varietas Jagung Hibrida, Apa Saja dan Keunggulannya?
Jenis jagung hibrida lainnya yaitu persilangan ganda. Varietas ini terbuat dari dua persilangan tunggal dan empat galur yang berbeda dan produktivitas tinggi.
Persilangan multi tanaman ini menghasilkan tanaman yang produktivitasnya lebih rendah dan fenotipe tanaman kurang seragam jika dibandingkan dengan persilangan tunggal.
Hibrida ganda pertama dirilis oleh PT. Pioneer pada tahun 1991 sebagai Pioneer 3. Varietas ini mampu memberikan hasil rata-rata 6 ton/ha.
Hibrida tiga arah adalah variasi dari persilangan tunggal yang lebih banyak beredar di pasaran. Pembentukan kembar tiga menggunakan persilangan sederhana dan perkawinan sedarah.
Jenis jagung hibrida ini pertama kali dikenalkan oleh Pt. Pioneer pada 1985 sebagai Pioneer 1. Varietas ini mampu menghasilkan jagung rata-rata 5,5 ton/ha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.