JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang populer tak hanya di Indonesia, namun juga dunia. Hampir seluruh bagian tanaman jagung memiliki manfaat selain sebagai bahan pangan.
Bagian-bagian tanaman jagung pun dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk kompos, hingga bioetanol.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (21/8/2022), di Indonesia, jagung banyak dibudidayakan oleh petani ketika memasuki musim kemarau.
Baca juga: Cara Budidaya Jagung di Polybag, Solusi untuk Lahan Terbatas
Untuk bisa menghasilkan produktivitas tinggi, petani biasanya menyiapkan benih bermutu tinggi baik dari sisi genetik, fisik, maupun fisiologinya.
Jagung yang banyak dibudidayakan di Indonesia terdiri dari tiga jenis, yaitu jagung hibrida, jagung bersari bebas (komposit) dan jagung transgenik.
Dari ketiga jenis jagung tersebut, masing-masing memiliki keunikan serta keunggulan dan kelemahan.
Berikut beberapa jenis jagung yang banyak dibudidayakan di Indonesia beserta penjelasannya.
Baca juga: Varietas Jagung Hibrida, Apa Saja dan Keunggulannya?
Jagung hibrida adalah jenis jagung dari keturunan pertama dari persilangan dua tetua yang mempunyai karakter atau sifat yang unggul. Keturunannya ini yang nantinya akan mewarisi sifat unggul dari kedua tetuanya.
Keunggulan jagung hibrida adalah kapasitas produksinya yang tinggi, bisa mencapai sekitar 8-12 ton per hektar. Namun, varietas ini juga memiliki kekurangan, yaitu harganya yang mahal, bisa mencapai 20 kali sampai 40 kali lipat dari harga jagung konsumsi.