Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguntungkan, Begini Cara Menanam Kangkung di Sawah

Kompas.com - 27/08/2022, 11:51 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kangkung merupakan sayuran daun yang banyak dibudidayakan. Kangkung bisa dijadikan tanaman sela untuk pola tanaman tumpang sari, maupun tanaman utama untuk pola tanam monokultur.

Cara menanam kangkung bisa dilakukan dimana saja, tak terkecuali pada lahan sawah. Pada lahan sawah, kangkung biasanya ditanam setelah tanaman padi panen.

Melansir laman Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (27/8/2022), berikut langkah budi daya kangkung di sawah yang perlu dipahami.

Baca juga: Cara Budidaya Kangkung Cabut, Bisa Panen dalam 25 Hari

Ilustrasi kangkung, ilustrasi hidroponik.SHUTTERSTOCK / Baihaqi1997 Ilustrasi kangkung, ilustrasi hidroponik.

1. Menyiapkan lahan

Lahan yang perlu disiapkan ada dua yaitu lahan persemaian dan lahan pertanaman. Pengolahan diawali dengan membersihkan area tersebut dari sisa panen padi, gulma, maupun bebatuan.

Jenis lahan yang bisa digunakan yaitu lahan tanpa olah tanah dan dengan olah tanah. Pada lahan olah tanah, area budi daya hanya dibersihkan saja dari tanaman atau benda yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman.

Sedangkan untuk lahan dengan olah tanah, maka persiapan lahan dilakukan dengan cara mencangkul tanah sampai gembur. Selain pengolahan dengan cangkul, Anda juga bisa menggunakan traktor roda dua untuk mempercepat proses pengolahan lahan.

Baca juga: Panduan Lengkap Menanam Kangkung dengan Metode Hidroponik

2. Memilih benih

Salah satu kunci keberhasilan dalam budi daya kangkung yaitu penggunaan benih yang berkualitas. Maka dari itu, pastikan untuk mencari benih dari varietas unggul, bebas hama dan penyakit, serta memiliki ukuran yang seragam.

3. Menyemai benih

Sebelum di tanam di sawah, benih kangkung harus disemai terlebih dahulu. Pada lahan persemaian, buat lubang tanam.

Isi lubang tanam 3-5 biji per lubang kemudian tutup lubang tanam tersebut dengan tanah atau pupuk organik. Setelah persemaian tumbuh dan berumur minimal satu minggu, beri pupuk NPK.

Ilustrasi kangkung, ilustrasi hidroponik.SHUTTERSTOCK / Muriha Ilustrasi kangkung, ilustrasi hidroponik.

4. Penanaman

Setelah bibit kangkung berumur 15 hari, pindahkan bibit tersebut ke sawah. Cara menanam kangkung dilakukan dengan meletakan bibit pada lubang tanam. Bibit kangkung ditanam dengan jarak tanam kurang lebih 50 x 50 cm atau 50 x 60 cm.

5. Pemupukan

Dalam budi daya kangkung, pemupukan dilakukan dua kali yaitu saat tanaman berumur 12 hari setelah tanam (HST) dan 25 HST.

Kebutuhan pupuk per hektare yang bisanya diaplikasikan pada budi daya kangkung yaitu Urea 100 kg, SP36 50 kg, NPK 200 kg, dan ZA 150 kg.

Baca juga: Tidak Sulit, Cara Menanam Kangkung Tanpa Tanah

Cara pemupukan kangkung dilakukan dengan melarutkan pupuk terlebihd dahulu. Setelah itu, siramkan larutan pupuk ke tanaman. Pemupukan juga bisa dilakukan bersama pengairan atau penyiraman.

6. Mengatasi serangan hama dan penyakit

Langkah penting dalam budi daya kangkung yang mengatasi seranga hama dan penyakit. Jenis hama yang biasanya menyerang kangkung yaitu serangga.

Sedangkan penyakit pada tanaman kangkung biasanya disebabkan oleh jamur. Pengendalian masalah kesehatan tanaman ini bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai anjuran.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Kangkung di Polybag

7. Panen

Kangkung bisa dipanen saat tanaman berumur kurang lebih 23-25 HST. Panen kangkung dilakukan dengan memotong kangkung di atas pangkal akar.

Pemanenan dengan cara ini bertujuan agar kangkung bisa dipanen lebih dari satu kali. Setelah dipanen sebanyak 2 kali, tanaman kangkung harus dicabut sampai ke akar dan diganti dengan tanaman baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau