JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kegiatan menanam atau budidaya tanaman, ada saja kendala yang dihadapi, termasuk hama dan penyakit. Salah satu hama yang kerap menyerang tanaman adalah semut.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (3/9/2022), hama dan penyakit tanaman adalah semua jenis organisme pengganggu tanaman yang dapat menimbulkan kerusakan fisik yang dianggap merugikan dan tidak diinginkan kehahadirannya dalam budidaya tanaman.
Dalam dunia pertanian istilah hama sering dikonotasikan sebagai organisme pengganggu tanaman yang kasat mata, yaitu hewan, misalnya hama kutu, belalang, burung dan lain sebagainya.
Baca juga: 10 Hama yang Sering Menyerang Pohon Mangga dan Cara Mengendalikannya
Adapun penyakit sering diartikan sebagai bentuk kerusakan fisik tanaman yang disebabkan oleh organisme tidak kasat mata, yaitu bakteri dan jamur.
Salah satu hama yang tanpa disadari dapat mengganggu perkembangan tanaman adalah semut. Walaupun kehadirannya secara kasat mata tidak membahayakan tanaman, semut bisa menjadi hama yang secara tidak langsung mengganggu produktivitas tanaman.
Jika berada di pohon atau tanaman buah, semut akan menyulitkan proses pengambilan buah. Semut biasanya tidak menyerang tanaman secara langsung.
Akan tetapi serangga-serangga kecil seperti kutu daun atau kutu putihlah yang dapat merusak tanaman. Selain itu, semut juga sering membuat sarang di dalam tanaman dan itu sangatlah mengganggu.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Sirsak untuk Basmi Hama Padi
Keberadaan semut juga bisa menjadi tanda adanya masalah lain pada tanaman, dan mungkin saja membuatnya menjadi lebih parah jika dibiarkan.