JAKARTA, KOMPAS.com - Perbanyakan pohon durian bisa dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Perbanyakan secara generatif dilakukan menggunakan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif bisa menggunakan stek.
Cara stek durian cukup mudah. Pebanyakan dengan cara ini dipilih karean tingkat pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan menanam durian menggunakan biji.
Dilansir kanal Youtube Petani Muda, Selasa (20/9/2022), berikut langkah-langkah stek durian yang mudah dan bisa dipraktikan oleh pemula.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Stek Durian agar Pertumbuhannya Cepat
Cara stek durian yang pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih batang durian yang sehat. Nantinya, batang pohon ini akan menjadi bahan stek.
Pohon yang sudah dipilih kemudian dipotong menggunakan gergaji. Jangan lupa untuk membersihkan ranting dan daun pada batang tersebut.
Selain ranting dan daun, kulit pada batang durian juga harus dibersihkan. Cara membersihkannya yaitu dengan mengerok secara pelahan dan hari-hari.
Kulit batang perlu dibersihkan dengan tujuan agar zat perangsang tumbuh lebih mudah masuk ke batang. Hal ini bisa mempercepat pertumbuhan akar.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencangkok Durian? Ini Penjelasannya
Zat perangsang tumbuh (ZPT) sebenarnya bisa didapatkan di toko pertanian. Namun, sebenarnya Anda bisa membuat ZPT dari bawang merah yang diparut.
Setelah itu, oleskan bawang merah parut di area batang yang sudah dikerok hingga merata. Kemudian, tunggu sampai kering.
Stek batang durian kemudian ditanam pada media pembibitan. Anda bisa menggunakan campuran tanah kuning, tanah pasir, dan kompos sebagai media pembibitan.
Media tersebut kemudian dimasukan dalam polybag besar. Setelah itu, tancapkan stek batang pada media pembibitan. Pastikan bagian yang sudah dioleh ZPT berada di bagian bawah dan tekan secara pelahan agar stek batang tidak roboh.
Baca juga: Gampang, Ini Cara Membuat Bibit Durian Kaki Tiga
Stek batang durian yang sudah ditanam kemudian disungkup menggunakan karung. Lalu, ikat sungkup pada polybag.
Pastikan sungkup tertutup rapat agar tidak terserang hama dan penyakit. Lalu, simpan pada tempat yang optimal dan cek kondisi pembibitan secara rutin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.