JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Selain menambah rasa masakan, cabai segar, baik cabai merah maupun cabai hijau adalah sumber vitamin C yang sangat tinggi.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (15/10/2022), setiap 100 gram cabai segar mengandung sekitar 143,7 mg atau sekitar 240 persen RDA. Vitamin C merupakan antioksidan yang larut dalam air.
Vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen dalam tubuh. Kolagen merupakan protein struktural utama dalam tubuh yang diperlukan untuk menjaga integritas pembuluh darah, kulit, organ dan tulang.
Baca juga: 5 Cara Merangsang Pembuahan Cabai, Apa Saja?
Vitamin C pada buah cabai berperan sebagai antioksidan alami yang dapat meningkatkan imunitas dan anti-radikal bebas.
Tanaman cabai juga menjadi salah satu tanaman favorit petani, meskipun banyak petani yang sering gagal namun mereka tidak kapok menanam cabai.
Untuk itu, sangatlah menguntungkan jika menanam cabai saat kebutuhan dan permintaan cabai meningkat sedangkan ketersediaan cabai kurang.
Dalam menanam cabai tentunya tidak akan lepas dari salah satu tahap penting dalam budidaya, yaitu pemupukan. Salah satu pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang.
Baca juga: Teknik Penyemprotan Pestisida dan Fungisida untuk Tanaman Cabai
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Pupuk kandang selain digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman, juga berguna untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Komposisi unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang tergantung pada asal jenis hewannya.