JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam bibit cabai rawit unggul akan mempengaruhi hasil panen komoditas ini. Bibit cabai unggul berasal dari benih yang bersertifikat dan terbebas dari hama serta penyakit tular benih.
Benih tersebut kemudian disemai hingga tumbuh menjadi bibit yang siap tanam. Proses penyemaian harus dilakukan dengan baik agar bibit tumbuh sehat.
Lantas, bagaimana cara menumbuhkan bibit cabai rawit unggul? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (16/10/2022), berikut cara menyemai benih cabai rawit agar tumbuh menjadi bibit unggul.
Baca juga: Begini Cara Menanam Cabai Rawit di Gunung agar Hasilnya Melimpah
Langkah awal sebelum penyemaian adalah merendam benih dalam air selama semalaman. Setelah itu, pilih benih yang tenggelam untuk disemai dan buang benih yang terapung.
Pasalnya, benih yang terapung menandakan kualitas benih tidak bagus dan jika disemai pertumbuhannya tidak baik.
Media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1, lalu aduk sampai kedua bahan tercampur rata.
Baca juga: Cara Mudah Menanam Cabai Rawit agar Berbuah Lebat
Setelah media siap digunakan, letakkan media semai di polybag, kemudian siram sampai media tanam lembap.
Buat lubang di tengah media semai, kemudian letakan benih cabai rawit, dan tutup kembali dengan media semai.
Siram secukupnya sampai media lembap. Jangan menyiram terlalu bahas karena bisa menyebabkan benih cabai rawit busuk.
Setelah itu, tutup polybag dengan kardus agar perkecambahan benih lebih cepat. Letakan di tempat teduh, tidak terkena sinar matahari, dan guyuran hujan secara langsung.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai
Kardus penutup dibuka setelah benih berkecambah atau sekitar dua sampai tiga hari setelah semai. Saat itu, bibit memerlukan sinar matahari, tapi dengan intensitas relatif minim.
Maka itu, letakkan bibit di bawah naungan plastik transparan. Jangan lupa menyiramnya secara rutin agar tidak kekeringan.
Baca juga: Cara Menanam Benih Cabai agar Cepat Tumbuh
Setelah usia bibit cabai rawit 12 hari, lakukan penyemprotan insektisida untuk mencegah serangan hama.
Insektisida yang digunakan adalah Curacron dengan dosis paling rendah 0,5 cc per liter air. Aplikasi insektisida kembali dilakukan saat bibit berumur 28 hari dengan dosis yang sama seperti penyemprotan sebelumnya.
Pemupukan bisa dilakukan setelah bibit berumur 18 hari setelah semai. Pupuk yang digunakan cukup satu sendok teh NPK yang dilarutkan dalam seliter air.
Aplikasikan pupuk dengan cara dikocor dan lakukan pemupukan kembali saat tanaman berumur 28 hari. Perlu diperhatikan, saat melakukan pemupukan, pastikan tidak mengenai daun tanaman.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Merah Keriting di Pekarangan Rumah
Saat bibit berumur 23 hari setelah semai, bibit sudah tumbuh besar dan daunnya mulai lebar. Karena itu, saat itu, lakukan penjarangan atau pemindahan tanaman ke polybag lain agar antarbibit tidak saling berdesakan.
Bibit cabai rawit unggul bisa mulai dipindahkan ke lahan budi daya saat berumur satu sampai 1,5 bulan setelah semai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.