Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menyemai Bibit Cabai Rawit Unggul

Kompas.com - 16/10/2022, 13:37 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam bibit cabai rawit unggul akan mempengaruhi hasil panen komoditas ini. Bibit cabai unggul berasal dari benih yang bersertifikat dan terbebas dari hama serta penyakit tular benih.

Benih tersebut kemudian disemai hingga tumbuh menjadi bibit yang siap tanam. Proses penyemaian harus dilakukan dengan baik agar bibit tumbuh sehat.

Lantas, bagaimana cara menumbuhkan bibit cabai rawit unggul? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (16/10/2022), berikut cara menyemai benih cabai rawit agar tumbuh menjadi bibit unggul.

Baca juga: Begini Cara Menanam Cabai Rawit di Gunung agar Hasilnya Melimpah

Rendam benih

Ilustrasi benih cabai.Shutterstock/leon_oui Ilustrasi benih cabai.

Langkah awal sebelum penyemaian adalah merendam benih dalam air selama semalaman. Setelah itu, pilih benih yang tenggelam untuk disemai dan buang benih yang terapung.

Pasalnya, benih yang terapung menandakan kualitas benih tidak bagus dan jika disemai pertumbuhannya tidak baik.

Siapkan media semai

Media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1, lalu aduk sampai kedua bahan tercampur rata.

Baca juga: Cara Mudah Menanam Cabai Rawit agar Berbuah Lebat

Letakkan media semai pada polybag

Setelah media siap digunakan, letakkan media semai di polybag, kemudian siram sampai media tanam lembap.

Tanam benih cabai rawit

Buat lubang di tengah media semai, kemudian letakan benih cabai rawit, dan tutup kembali dengan media semai.

Siram secukupnya sampai media lembap. Jangan menyiram terlalu bahas karena bisa menyebabkan benih cabai rawit busuk.

Setelah itu, tutup polybag dengan kardus agar perkecambahan benih lebih cepat. Letakan di tempat teduh, tidak terkena sinar matahari, dan guyuran hujan secara langsung. 

Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai

Letakan di tempat ternaungi

Ilustrasi menanam bibit, menanam benih cabai.SHUTTERSTOCK/MARCO DE BENEDICTIS Ilustrasi menanam bibit, menanam benih cabai.

Kardus penutup dibuka setelah benih berkecambah atau sekitar dua sampai tiga hari setelah semai. Saat itu, bibit memerlukan sinar matahari, tapi dengan intensitas relatif minim.

Maka itu, letakkan bibit di bawah naungan plastik transparan. Jangan lupa menyiramnya secara rutin agar tidak kekeringan.

Baca juga: Cara Menanam Benih Cabai agar Cepat Tumbuh

Semprotkan insektisida

Setelah usia bibit cabai rawit 12 hari, lakukan penyemprotan insektisida untuk mencegah serangan hama.

Insektisida yang digunakan adalah Curacron dengan dosis paling rendah 0,5 cc per liter air. Aplikasi insektisida kembali dilakukan saat bibit berumur 28 hari dengan dosis yang sama seperti penyemprotan sebelumnya.

Pemupukan

 

Tanaman cabai rawitPexels/Mark Stebnicki Tanaman cabai rawit

Pemupukan bisa dilakukan setelah bibit berumur 18 hari setelah semai. Pupuk yang digunakan cukup satu sendok teh NPK yang dilarutkan dalam seliter air.

Aplikasikan pupuk dengan cara dikocor dan lakukan pemupukan kembali  saat tanaman berumur 28 hari. Perlu diperhatikan, saat melakukan pemupukan, pastikan tidak mengenai daun tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Merah Keriting di Pekarangan Rumah

Penjarangan tanaman

Saat bibit berumur 23 hari setelah semai, bibit sudah tumbuh besar dan daunnya mulai lebar. Karena itu, saat itu, lakukan penjarangan atau pemindahan tanaman ke polybag lain agar antarbibit tidak saling berdesakan.

Bibit cabai rawit unggul bisa mulai dipindahkan ke lahan budi daya saat berumur satu sampai 1,5 bulan setelah semai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau