JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan menanam bawang merah saat musim hujan dipengaruhi beberapa faktor seperti varietas, lokasi tanam, pengolahan lahan, hingga pemupukan yang berimbang.
Tak hanya itu, pengetahuan tentang serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perlu diketahui para petani. Pada musim hujan, OPT yang sering menyerang adalah patogen penyebab penyakit tanaman.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (23/10/2022), berikut langkah-langkah budi daya bawang merah saat musim hujan yang perlu diketahui.
Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Lahan Gambut dan Pasir Kuarsa
Hal pertama yang harus dilakukan saat menanam bawang merah adalah mengolah lahan. Lahan yang akan digunakan untuk menanam bawang merah harus digemburkan terlebih dahulu, kemudian diberi pupuk dasar sebanyak tiga ton/ha.
Apabila tanah terlalu asam atau basa, tambahkan kapur dolomit ke dalam tanah sekitar 0,5-1 ton/ha dan pupuk NPK dan SP sebagai pupuk dasar.
Setelah itu, buat bedengan dengan tinggi 25-35 sentimeter dan lebar 70-80 sentimeter serta jarak antara bedengan 40-50 sentimeter. Lalu, pasang mulsa di atas bedengan dengan lebar 20-25 cm.
Baca juga: 3 Varietas Bawang Merah yang Cocok Ditanam Saat Musim Hujan
Pemilihan varietas unggul menjadi salah satu keberhasilan dalam budi daya bawang merah saat musim hujan. Beberapa varietas bawang merah yang cocok ditanam saat musim hujan antara lain varietas pikatan, pancasona, dan trisula.
Sebelum menanam bawang, buang terlebih dahulu bagian benih yang mengering dan sisa akar. Setelah itu, potong ujung umbi seperlima hingga seperenam bagian menggunakan pisau dan keringkan agar bekas potongan tidak membusuk.
Pemotongan benih bertujuan menghindari benih dari tanah ketika hujan turun serta membuat tanaman tumbuh serempak dan merata.