JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang merah merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Kebutuhan bawang merah yang tinggi membuat banyak orang mengupayakan tanaman ini tumbuh di lahan marginal.
Salah satu lahan marginal yang diketahui bisa digunakan untuk menanam bawang merah yaitu lahan gambur dan pasir kuarsa. Kedua jenis lahan ini cukup banyak dijumpai di beberapa wilayah Nusantara.
Maka dari itu, perlu adanya teknologi budi daya yang dapat mengolah lahan gambur dan pasir kuarsa dari lahan marginal menjadi lahan produktif.
Berdasarkan keterangan di buku Teknologi Budidaya Bawang Merah Lahan Marjinal di Luar Musim, berikut ini tata cara menanam bawang merah di lahan gambur dan pasir kuarsa.
Baca juga: Langkah Menanam Bawang Merah di Polybag, Bisa Panen setelah 100 Hari
Benih yang digunakan harus berkualitas. Adapun ciri benih bawang merah yang berkualitas, antara lain; kadar airnya 70-80 persen, bebas kotoran, bernas, mengkilat, umur panen cukup, dan bebas hama.
Persiapan lahan diperlukan untuk memastikan lahan budi daya sesuai untuk pertumbuhan bawang merah. Sedangkan, perbaikan tata air diperlukan untuk menjaga agar lahan tersebut tidak kelebihan air.
Kondisi kelebihan air bisa menyebabkan produktivitas bawang merah menurun dan kualitasnya pun kurang bagus.
Cara perbaikan tata air pada lahan gambur dan pasir kuarsa dilakukan dengan memperhatikan drainase dan aerasinya. Berikut ulasan lengkapnya.
Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Rumah, Mudah dan Praktis
Perbaikan drainase dilakukan dengan membuang kelebihan air pada lahan. Caranya dengan membuat parit dan saluran pembuangan yang mengarah ke kanal.