Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahapan Budidaya Labu Siam yang Benar agar Berbuah Banyak

Kompas.com - 09/11/2022, 10:12 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Labu siam termasuk sayuran yang mudah ditanam. Wajar jika kita bisa melihat tanaman ini tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi.

Dilansir dari buku Teknologi Tepat Guna: Panduan Praktis Tanaman Sayuran dan Perkebunan, Rabu (9/11/2022), berikut penjelasan lengkap seputar cara menanam labu siam agar berbuah banyak.

Baca juga: Cara Menanam Labu Siam agar Subur dan Panen Setiap Minggu

Syarat tumbuh labu siam

Tanaman labu siam dapat tumbuh dengan baik di lahan dengan ketinggian 900 sampai 1100 meter di atas permukaan laut. Temperatur yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu 21 sampai 28 derajat Celcius di siang hari dan 15 sampai 20 derajat Celcius saat malam hari.

Tanaman labu siamPixabay/marvinbla Tanaman labu siam

Sementara itu, kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu tanah yang gembur, berpasir, subur, dan mengandung banyak humus.

Budidaya labu siam

Tahapan budidaya labu siam sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tanaman lainnya. Menanam labu siam diawali dengan persiapan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Persiapan bibit

Labu siam dapat diperbanyak dari buah labu yang sudah tua. Buah yang akan digunakan untuk bibit harus disimpan terlebih dahulu di tempat lembap. Apabila tunas telah tumbuh sekitar 30 cm, pindahkan ke lahan.

Baca juga: Cara Menanam Labu Siam di Pot, Cocok untuk Lahan Sempit

2. Persiapan lahan

Tanah yang akan ditanami labu siam harus diolah terlebih dahulu dengan cara mencangkul sampai tanah terbaik. Setelah itu, buat parit sebagai saluran drainase.

Pola tanam labu dan parit sebaiknya dibuat sejajar dan melintang. Labu siam ditanam menggunakan para-para setinggi 220 cm dan tiang pancang setiap 3 x 5 meter.

Pada bagian atasnya, buat anyaman menggunakan bambu. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam sekitar 40 x 40 cm dengan kedalaman 20 cm.

Sementara itu, jarak antar lubang sekitar 3 m dan jarak antar barisnya 5 m. Kerapatan tanaman per hektare sekitar 1200 sampai 1500 tanaman.

Baca juga: Simak, Ini 5 Cara Menanam Terong Ungu

3. Penanaman

Cara menanam labu siam sebenarnya mudah. Cukup masukkan bibit ke dalam lubang tanam lalu tutup dengan tanah. Nantinya, tanaman akan merambat pada para-para yang sudah dibuat sebelumnya.

4. Perawatan tanaman

Labu siam yang sudah dipanenPixabay/outsideclick Labu siam yang sudah dipanen

Salah satu tahapan penting dalam budidaya labu siam yaitu perawatan tanaman. Adapun beberapa perawatan labu siam yang perlu dilakukan, seperti berikut:

  • Pangkas daun yang sudah tua agar daun pada tanaman tidak terlalu lebat.
  • Lakukan penyulaman saat tanaman berumur satu minggu setelah tanam. Kegiatan ini bertujuan untuk mengganti tanaman mati atau tanaman yang pertumbuhannya tidak normal.
  • Lakukan pengendalian organisme pengganggu tanaman agar labu siam tumbuh dengan sehat,
  • Pastikan tanaman labu siam merambat dengan benar.
  • Lakukan pemangkasan cabang pada saat tanaman berumur 3 sampai 6 minggu. Tujuannya agar tunas bisa menyebar dengan baik.
  • Pemupukan dilakukan 2 minggu setelah tanam dan bisa diberikan setiap 2 minggu sekali. pemupukan dilakukan dengan cara membenamkan di dekat batang labu siam.
  • Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk kandang dan NPK 15:15:15.

Baca juga: Cara Menanam Tomat dari Biji Kering, Cocok untuk Pemula

5. Panen

Tanaman labu siam sudah bisa dipanen ketika berumur 1 bulan setelah tanam. Cara panennya yaitu dengan memotong tangkai labu siam.

Setelah pemanenan pertama, labu siam bisa dipanen kembali setiap satu minggu sekali. Umumnya, tanaman labu siam bisa produktif selama 3 sampai 4 tahun. Setelah itu, perlu dilakukan peremajaan dengan menanam bibit labu siam yang baru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau