JAKARTA, KOMPAS.com - Labu siam merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Biasanya, sayuran ini diolah menjadi sayur atau direbus sebagai lalap.
Cara menanam labu siam sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Tanaman labu siam banyak tumbuh di dataran tinggi karena ketinggian yang ideal untuk menanam komoditas ini adalah daerah dengan ketinggian 900-1100 mdpl.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Merah yang Benar agar Berbuah Banyak
Selain ketinggian tempat, suhu dan jenis tanah sangat mempengaruhi keberhasilan budi daya labu siam. Suhu yang ideal untuk menanam labu siam adalah 21-28 derajat Celsius saat siang hari dan 15-20 derajat Celsius pada malam hari.
Sementara itu, tanah atau lahan yang tepat untuk menanam tanaman sayur labu siam adalah tanah gembur, berpasir, subur, dan mengandung banyak humus.
Tanah jenis ini memiliki tekstur dan kandungan hara yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.
Menurut keterangan Badan Litbang Pertanian Indonesia, budi daya labu siam harus memperhatikan beberapa hal seperti persiapan bibit, pengolahan lahan, penggunaan pupuk dan cara aplikasinya, pemeliharaan, cara panen, dan tindakan pascapanen.
Baca juga: Cara Menanam Kentang di Pot, Hemat Tempat dan Bisa di Mana Saja
Labu siam bisa diperbanyak menggunakan tanaman sayur labu yang tua. Buah labu siam tua bisa dijadikan bibit dengan cara disimpan di tempat lembap.
Lakukan pengamatan setiap saat. Jika tunas sudah tumbuh sekitar 30 sentimeter, pindahkan bibit tanaman ke lahan budi daya.
Baca juga: Cara Menanam Tomat di Polybag, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Cara menanam labu siam menggunakan para-para dengan membuat lubang tanam berukuran 40 x 40 cm dan kedelaman 20 cm. Jarak antarlubang tanam sekitar tiga meter dan jarak antarbaris sekitar lima meter.