JAKARTA, KOMPAS.com - Tikus adalah hama utama tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dapat menurunkan hasil produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah (Rattus argentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (16/11/2022), secara teoritis, satu pasang ekor tikus mampu berkembangbiak menjadi 1.270 ekor per tahun.
Walaupun keadaan ini jarang terjadi, tetapi ini menggambarkan pesatnya populasi tikus dalam setahun.
Baca juga: 5 Cara agar Tanaman Padi Tidak Dimakan Tikus
Kerusakan dan penurunan hasil produksi padi sangat besar akibat dari serangan hama tikus dan susah untuk dikendalikan. Hal ini disebabkan tikus beraktivitas pada malam hari.
Tikus dapat merusak secara langsung, yaitu mencari makan pada saat tanaman sudah mulai berbuah. Adapun cara tidak langsung yaitu tikus merusak batang tanaman padi hanya untuk mengasah gigi depannya.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tikus dapat dilihat pada batang padi yang terpotong dan membentuk 45 derajat serta masih mempunyai sisa bagian batang yang tak terpotong.
Dengan kondisi kerusakan dan cepatnya peningkatan populasi tikus akan menurunkan hasil produksi secara drastis.
Baca juga: Cara Membasmi Hama Tikus Sawah Pakai Pestisida Nabati
Tikus sawah adalah jenis hama pengganggu pertanian utama dan sulit dikendalikan karena mampu ”belajar” dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.
Tikus memiliki indera penciuman yang berkembang dengan baik.
Dengan kemampuan ini tikus dapat menandai wilayah pergerakan tikus lainnya, mengenali jejak tikus yang masih tergolong dalam kelompoknya, mendeteksi tikus betina yang sedang estrus (berahi) dan mendeteksi anaknya yang keluar dari sarang berdasarkan air seni yang dikeluarkan oleh anaknya.
Pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bawang Putih, Mudah dan Murah
Pestisida nabati memiliki keuntungan antara lain relatif aman, ramah lingkungan, murah dan mudah didapatkan, serta tidak menyebabkan keracunan dan tidak akan menyebabkan hama menjadi resisten.
Adapun kekurangannya yaitu penggunaanya harus berulang-ulang, tidak tanah lama, daya kerjanya lambat dan tidak membunuh hama secara langsung.
Ada beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati untuk membasmi tikus sawah, di antaranya sebagai berikut.
Buah jengkol mengandung minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tannin, glikosoda, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor dan vitamin.
Baca juga: 4 Bahan Alami yang Bisa Digunakan sebagai Pestisida Nabati, Apa Saja?
Cara membuat pestisida nabati dari jengkol yaitu pertama, buah jengkol dikupas kulit luarnya maupun kulit arinya. Kemudian, kupasan jengkol direndam dengan air, perbandingan 1 kg : 10 liter air selama 24 sampai 36 jam.
Dengan demikian, air rendaman mengeluarkan aroma yang sangat menyengat yang dapat mengusir hama tikus.
Kemudian, larutan ini disemprotkan pada tanaman padi.
Pestisida nabati ini tidak hanya dapat digunakan untuk membasmi tikus, tetapi dapat juga mengusir burung yang menyerang tanaman padi.
Baca juga: 3 Tips Mengaplikasikan Pestisida Saat Musim Hujan
Cabai mengandung minyak atsiri, piperin dan piperidin yang berfungsi sebagai repellent dan mengganggu preferensi makan hama.
Cara membuat pestisida nabati dari cabai yaitu pertama, cabai ditumbuk halus kemudian direndam selama semalam. Lalu, disaring dan dapat langsung disemprotkan pada tanaman padi.
Buah pepaya tua bertindak sebagai racun (enzim albuminose) atau kaloid carpine dalam mengendalikan tikus dengan potensi yang cukup besar. Sebab, pepaya mengandung bahan aktif papain yang dapat digunakan sebagai rodentisida.
Cara pembuatan pestisida nabati dari pepaya tua yaitu buah pepaya tua yang belum masak dikupas, lalu buah dipotong kecil-kecil sebesar dadu. Kemudian disebarkan pada tempat yang biasa dilewati tikus.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Jeruk Nipis
Dalam proses pembuatan rodentisida nabati buah papaya, mulai dari pengupasan sampai penyebarannya harus menggunakan sarung tangan.
Sebab, indera penciuman tikus sangat tajam terhadap bau dan sentuhan tangan manusia, sehingga kemungkinan tikus tidak akan memakan potongan buah pepaya tua yang diberikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.