Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menanam Padi Metode Hezton

Kompas.com - 19/11/2022, 13:27 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Benih yang sudah diperam bisa segera ditaburkan di bedengan persemaian. Pastikan benih terbenam dalam media persemaian agar benih tersebut tidak dimakan burung.

Pindah tanam

Langkah budidaya padi selanjutnya yaitu pindah tanam ke lahan. Cara menanam padi metode hazton diawali dengan membuat lubang tanam.dengan jarak 20 sampai 40 cm x 25 cm.

Setelah itu, buat lubang tanam dan letakkan bibit pada lubang tanam tersebut. Kemudian tutup lubang tanam sembari dipadatkan agar bibit tidak rebah.

Ilustrasi pemberian pupuk pada tanaman. SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pemberian pupuk pada tanaman.

Pemupukan

Salah satu perawatan tanaman padi yang diperlukan yaitu pemupukan. Pada saat tanaman berumur 5 hingga 7 hari setelah tanam (HST), aplikasikan pupuk Urea 50 kg dan NPK 50 kg.

Baca juga: 4 Tips Mengaplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Padi

Semantara itu, saat tanaman berumur 7, 17, 27, dan 37 hst berikan pupuk pelengkap cair. Pada tanaman berumur 12, 24, dan 45 HST, berikan probiotik Bactoplus. Probiotik ini juga bisa dicampur dengan insektisida berbahan aktif Abamektin 2 cc/liter.

Pemupukan juga diberikan pada saat tanaman berumur 25 HST dengan memberikan pupuk Urea 50 kg, NPK 100 kg, dan KCl 50 kg.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit tanaman padi dapat diatasi dengan pengendalian mekanis, biologi, maupun kimiawi. Akan tetapi, pengendalian secara kimiawi hanya dilakukan saat populasi dan serangannya sudah di atas ambang batas ekonomi.

Baca juga: Mudah, Cara Mengusir Burung Pengganggu Tanaman Padi Pakai Jengkol

Panen dan pasca panen

Pemanenan dilakukan saat 96% bulir padi sudah menguning. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong sepertiga bagian atas batang menggunakan sabit.

Setelah itu, tumpuk padi dan rontokkan menggunakan power thresher. Setelah itu, bersihkan gabah dan jemur sampai kadar airnya 13 sampai 14 persen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau