JAKARTA, KOMPAS.com - Selada adalah salah satu tanaman sayuran populer di Indonesia. Salah satu jenis selada yang banyak dibudidayakan adalah selada keriting, yang memiliki bentuk daun bergelombang cenderung berkerut-kerut.
Dikutip dari laman Dinas Pertanian Provinsi Banten, Selasa (13/12/2022), selada keriting toleran ditanam di daerah tropis dan panas. Jenis selada keriting bahkan bisa tumbuh dengan subur di dataran rendah dan panas.
Suhu optimal bagi budidaya selada keriting berkisar antara 15 sampai 25 derajat celcius dengan ketinggian 900 meter hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Jenis tanah yang disukai selada keriting adalah lempung berdebu, lempung berpasir, dan tanah yang masih mengandung humus.
Baca juga: Cara Budidaya Mentimun Organik, Bisa Berbuah Setelah 40 Hari
Meskipun demikian, selada keriting masih toleran terhadap tanah yang miskin hara asalkan diberi pengairan dan pupuk organik yang memadai.
Berikut cara menanam selada organik agar hasilnya optimal dan cepat panen.
Selada diperbanyak dengan biji. Biji atau benih selada diperoleh dengan menumbuhkan tanaman selada hingga berbunga dan berbuah.
Setelah tua, maka diambil bijinya. Apabila benih dibeli dari toko pertanian, varietas yang populer antara lain penn great lakes, imperial dan new york.
Baca juga: Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia
Kebutuhan benih selada per satu hektar lahan adalah 250 gram. Untuk mendapatkan hasil optimal, benih selada keriting sebaiknya disemai terlebih dahulu sebelum ditanam di hamparan lahan yang luas.
Ada berbagai jenis media penyemaian untuk budidaya selada, antara lain dalam polybag, daun pisang, sistem tray, tanah tercetak atau di atas bedengan. Adapun dalam artikel ini akan dijelaskan penyemaian di bedengan.