Siapkan bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi sekitar 15 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan. Posisi bedengan harus ditempat terbuka dan jauh dari gangguan binatang.
Campurkan pupuk kandang, tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Pupuk kandang yang digunakan harus sudah benar-benar matang untuk menghindari tumbuhnya mikroorganisme yangn tidak diharapkan.
Baca juga: Gampang, Begini Budidaya Tomat Organik di Rumah
Kegunaan pupuk kandang adalah untuk memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang sekam diperlukan untuk menggemburkan tanah agar pencabutan bibit tidak merusak akar tanaman.
Apabila tanah terlalu asam, berikan juga kapur pertanian atau kapur dolomit secukupnya. Derajat keasaman yang ideal untuk budidaya selada adalah pH 5 sampai 6,8.
Siram media penyemaian dengan air untuk memberikan kelembapan pada benih yang akan ditabur. Usahakan jangan sampai basah menggenang karena bisa membusukan tanaman.
Tebarkan benih selada secara merata di atas bedengan. Padat penebaran benih adalah 100 gram per 10 meter persegi bedeng semai.
Baca juga: Cara Budidaya Bayam Organik, Bisa Panen dalam 20 Hari
Apabila penyemaian dilakukan pada musim kemarau, ada baiknya berikan mulsa berupa rumput, jerami atau daun kering di atasnya. Hal tersebut berguna untuk mengurangi penguapan akibat terik matahari.
Buatlah naungan di atas bedengan tersebut. Tujuannya adalah untuk melindungi bibit yang baru tumbuh dari limpahan air hujan secara langsung dan pada musim kemarau, untuk menaungi bibt dari sengata matahari yang terlalu terik.
Tutupan bedengan bisa menggunakan paranet, karung plastik atau plastik bening. Upayakan membuat tutupan yang bisa ditutup buka, sehingga pada pagi dan sore hari tutup bisa dibuka agar mendapat penyinaran maksimal.