Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Jerami Padi dan Cangkang Telur

Kompas.com - 07/11/2022, 12:22 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemupukan merupakan bagian penting dalam budidaya tanaman. Pemupukan bertujuan untuk mencukupi nutrisi tanaman. Dengan demikian, tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

Jenis pupuk kini sangat beragam, salah satunya pupuk organik cair atau POC. Seperti namanya, POC adalah pupuk cari yang dibuat dari bahan-bahan organik.

Seringkali POC dibuat dari sampah rumah tangga, dedaunan kering, atau kotoran hewan. Namun, pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar cara membuat pupuk organik cair dari limbah jerami padi dan cangkang telur. Simak penjelasan berikut untuk dapatkan informasi selengkapnya.

Baca juga: Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras

Kandungan dalam jerami padi dan cangkang telur

Ilustrasi cangkang telur. UNSPLASH/CA CREATIVE Ilustrasi cangkang telur.

Dilansir dari Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II, Senin (7/11/2022), jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang bisa dimanfaatkan kembali. Limbah sisa panen padi ini mengandung sejumlah bahan organik, seperti unsur C, nitrogen, P2O5, K2O, dan SiO2.

Selain itu, jerami padi juga mengandung beragam unsur hara mikro, seperti; tembaga, zinc, mangan, besi, klorin, dan molibdenum. Sementara itu, limbang cangkang telur diketahui mengandung kalsium yang tersimpan dalam bentuk kalsium karbonat sebanyak 97%.

Tak hanya kalsium, cangkang telur juga mengandung protein. Dari kandungan tersebutlah yang membuat kedua bahan tersebut cocok untuk dijadikan bahan pupuk organik cair.

Baca juga: Manfaat Air Cangkang Telur untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya

Bahan dan alat

Sebelum mulai membuat POC dari jerami padi dan cangkang telur, tak ada salahnya jika kita menyiapkan terlebih dahulu bahan dan alat yang diperlukan. Adapun beberapa bahan dan alat yang dibutuhkan, seperti berikut:

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau