JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk menyatakan fokus mendorong sektor pertanian melalui program kemitraan. Selain untuk memberdayakan petani dan memberi nilai tambah, dukungan terhadap sektor pertanian juga dapat membantu menggenjot pertumbuhan ekonomi.
"Kami berkomitmen pada keberlanjutan dan mengajak kolaborasi yang relevan, untuk terusmendorong sektor agrikultur menjadi motor pertumbuhan ekonomi,” kata Elvira dalam B20 Investment Forum, Jumat (11/11/2022) lalu.
Menurut Elvira, pihaknya telah menjalin kemitraan dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih melalui perusahaan pemasok. Dari mata rantai bisnis yang dimiliki perseroan, pengembangan ekonomi dilakukan mulai dari petani, pekerja, hingga pemberdayaan UMKM.
Baca juga: Petani Tembakau Bermitra dengan Perusahaan, Ini Manfaatnya
Elcira menjelaskan, HM Sampoerna memberdayakan 200.000 UMKM toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC) dan 64.000 wirausaha di bawah binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center di Pasuruan, Jawa Timur.
HM Sampoerna juga menjadi salah satu perusahaan tembakau pembayar pajak terbesar, yakni senilai Rp 78,7 triliun sepanjang tahun 2021.
Adapun dari sisi ekspor, pada 2021 perseroan telah melakukan ekspor ke 40 negara dengan nilai 122 juta dollar AS.
Elvira menjelaskan, penciptaan nilai bagi seluruh rantai pasok maupun masyarakat luas sangat penting. Menurutnya, petani memiliki peran vital dalam menjaga kelangsungan bisnis hingga rantai pasok perusahaan.
Baca juga: 3 Jenis Tanaman Palawija yang Banyak Dibudidayakan Petani
Melalui program kemitraan yang dilakukan sejak tahun 2009, para petani mitra Sampoerna menerima pembinaan secara terpadu dan menyeluruh. Pembinaan tersebut mulai dari pembibitan, penanaman, hingga panen.
Program kemitraan menjamin penyerapan produksi sesuai dengan kesepakatan antara petani tembakau dan pemasok.