Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulang Tahun ke-20, Starbucks Donasi 48.000 Bibit Kopi ke Petani

Kompas.com - 17/10/2022, 19:16 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini, Starbucks mendonasikan 48.000 bibit pohon kopi kepada petani kopi di Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka hari jadi mereka yang ke-20 tahun.

Kegiatan dilakukan pada Rabu, 12 Oktober 2022, di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Jawa Barat, dan menjadi bentuk komitmen Starbucks atas tiga pilar inti, yaitu People, Planet, Coffee.

Baca juga: Simak, Cara Budidaya Tanaman Kopi agar Panennya Melimpah

Pemberian donasi 48 ribu bibit kopi kepada petani kopi Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diberikan langsung Anthony McEvoy, pimpinan PT Sari Coffee Indonesia (SCI), pemegang lisensi resmi merek Starbucks di Indonesia.

ilustrasi ceri kopi atau buah kopi yang baru dipanen. SHUTTERSTOCK/PixieMe ilustrasi ceri kopi atau buah kopi yang baru dipanen.

“Starbucks memberikan apresiasi kepada orang-orang yang terlibat dalam pembuatan kopi hingga akhirnya bisa dinikmati setiap orang dan apresiasi kepada mereka yang telah menjaga planet tempat kita berbagi," terang McEvoy. 

Di Bandung, Jawa Barat, Stabucks menyerahkan bantuan berupa 48 ribu bibit pohon kopi sebagai wujud komitmen pengembangan kopi dan kesejahteraan petani kopi Indonesia. 

Baca juga: Menyiram Tanaman dengan Kopi, Apakah Aman?

Kegiatan tersebut juga disaksikan Masyitah Daud, Country Manager, Starbucks Farmer Support Center Indonesia yang selama ini memberikan pendampingan dan pembinaan kepada kelompok petani kopi.

Masyitah mengungkapkan, donasi bibit pohon kopi tersebut menjadi bentuk nyata dari komitmen Starbucks untuk bermanfaat langsung kepada kelompok petani kopi.

“Komitmen Starbucks mendonasikan bibit pohon kopi kepada petani ini merupakan bukti nyata dalam upaya memberikan manfaat secara langsung kepada komunitas petani kopi,” ungkapnya. 

Baca juga: 10 Manfaat Kopi untuk Tanaman, Bisa Jadi Pupuk dan Cegah Penyakit

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau