JAKARTA, KOMPAS.com - Pengolahan lahan merupakan tahap awal dalam budidaya tanaman cabai. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan lahan yang gembur dan sesuai dengan pertumbuhan tanaman cabai.
Bersama dengan pengolahan lahan, lakukan juga pemupukan dan buat bedengan tanam. Perlu dipahami bahwa ukuran bedengan menyesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan.
Lantas, berapa ukuran bedengan cabai? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (4/1/2023), berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Mengenal Guludan dan Manfaatnya untuk Pertanian
Bedengan adalah tanah gembur yang digunakan untuk menanam tanaman. Bedengan biasanya meninggi dengan sisi kanan dan kiri dibuat aliran drainase. Bedengan berfungsi untuk memudahkan aliran air hujan, peresapan air, penyiraman, dan pemeliharaan tanaman.
Bedengan untuk menanam cabai dibuat dengan lebar 100 cm dan panjang menyesuaikan kondisi lahan. Sementara itu, tinggi bedengan sekitar 20 cm dan jarak antara bedengannya kurang lebih 100 cm.
Setelah menentukan ukuran bedengan cabai, lakukan pemasangan mulsa. Tujuannya agar kelembapan bedengan tetap terjaga, mengurangi risiko erosi, mengendalikan gulma, dan menjaga kebersihan di lahan tersebut.
Baca juga: Berapa Jarak Tanam Cabai Merah yang Ideal? Ini Penjelasannya
Apabila mulsa sudah terpasang dengan benar, maka buat lubang tanam menjadi dua baris dengan jarak antara lubang tanam sekitar 60 cm, jarak antara barisan 70 cm, dan kedalaman kurang lebih 10 cm.
Sebaiknya, lubang tanam dibuat tidak sejajar atau zig zag. Tujuannya agar sirkulasi udara dan penetrasi cahaya matahari lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.