JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah komoditas pertanian yang hingga saat ini masih menjadi tanaman primadona yang terus dibudidayakan oleh petani. Dalam budidaya cabai, yang menjadi hambatan adalah serangan hama dan cuaca.
Buah cabai sangat sensitif terhadap kelembapan tinggi, terutama pada musim hujan.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (30/12/2022), menanam cabai saat musim hujan membuat tanaman mudah terserang penyakit patek atau busuk buah, atau penyakit antraknosa.
Baca juga: Panduan Pupuk untuk Cabai Rawit agar Rajin Berbuah
Kondisi ini bagaikan dua sisi mata uang yang berlawanan, di mana harga cabai pada musim hujan cenderung tinggi, namun serangan penyakit juga begitu kuat.
Berikut beberapa tips menanam cabai saat musim hujan agar tidak mengalami kegagalan.
Saat musim hujan, bedengan untuk menanam cabai sebaiknya dibuat lebih tinggi dari biasanya, terutama pada lahan datar seperti persawahan.
Pembuatan bedengan yang tinggi bertujuan untuk menghindari tanaman cabai terendam oleh air hujan yang menggenang. Genangan air pada parit-parit bedengan jika berlangsung dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tanah menjadi lembap dan becek.
Baca juga: 8 Cara Mengendalikan Penyakit Patek Tanaman Cabai
Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Penyebaran spora dari patogen antraknosa adalah melaui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah dan percikan air.