JAKARTA, KOMPAS.com - Pemupukan merupakan salah satu kegiatan perawatan tanaman yang penting untuk dilakukan. Pasalnya, dengan memberikan pupuk maka tanaman akan mendapatkan nutrisi yang menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan petani yaitu pupuk NPK. Pupuk ini termasuk jenis pupuk majemuk karena terdapat lebih dari satu unsur hara.
Pupuk NPK mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Ketiganya termasuk unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Asam Amino Pengganti Pupuk NPK Kimia
Akan tetapi, agar unsur hara tersebut dapat diserap dengan maksimal, maka aplikasi pupuk NPK harus dilakukan dengan benar. Lantas, bagaimana cara aplikasi pupuk NPK yang benar?Simak penjelasannya berikut ini.
Secara umum, pupuk NPK bisa diaplikasikan dengan dua cara yaitu ditabur dan dikocor atau disiram. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (4/3/2023), pupuk NPK memiliki bentuk yang padat, sehingga saat dilarutkan dalam air akan lebih mudah diserap akar tanaman.
Penyerapan yang optimal akan membuat tanaman tumbuh dengan baik. Selain itu, ada juga kelebihan lain dari cara aplikasi NPK dengan dikocor yakni bisa dilakukan kapan saja tanpa melihat musim.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk NPK Organik Cair untuk Tanaman Padi
Aplikasi NPK dengan cara kocor juga lebih efisien karena pupuk bisa langsung mengenai tanaman dan tidak berceceran ke bagian lain. Dengan demikian, pupuk akan lebih mudah diserap akar tanaman dan jumlah pupuk yang dibutuhkan lebih sedikit, sehingga lebih menghemat biaya produksi.
Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa aplikasi NPK dengan cara kocor lebih baik dibandingkan dengan cara tabur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.