Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menggunakan Pupuk NPK yang Tepat agar Tanaman Tumbuh Subur

Kompas.com - 20/08/2022, 19:44 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk NPK merupakan kebutuhan utama pada budidaya tanaman karena kandungan haranya yang lengkap. Tak hanya itu, cara pakai pupuk NPK juga mudah, sehingga tidak perlu keahilan khusus.

Pupuk NPK di perlukan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Pupuk NPK terdiri dari tiga unsur utama yaitu nitrogen (N), fosfor (P) dan Kalium (K).

Ketiga unsur pupuk ini disebut unsur hara makro karena dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak. Sementara itu, unsur hara mikro yang dibutuhkan sedikit oleh tanaman seperti tembaga (Cu), Seng (Zn), Besi (Fe), dan masih banyak lagi.

Baca juga: Penting, Ini Manfaat Pupuk NPK untuk Tanaman

Pupuk NPK termasuk dalam pupuk anorganik. Fungsi pupuk NPK digunakan pada semua bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Oleh sebab itu pemberian pupuk NPK sangat diperlukan.

Meskipun demikian, pemberian pupuk NPK harus tepat dosis. Pasalnya, pemberian pupuk NPK yang tidak sesuai akan menyebabkan hal yang fatal. Daun tanaman akan terbakar dan gosong jika pupuk NPK yang diberikan terlalu banyak, bahkan pada kondisi yang lebih parah, tanaman akan mati.

Untuk menghindari hal tersebut perlu diperhatikan cara pakai pupuk NPK yang tepat, dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (20/8/2022) berikut cara pakai pupuk NPK yang benar.

Ilustrasi pupuk. SHUTTERSTOCK/FOTODUETS Ilustrasi pupuk.

1. Jenis Tanaman

Setiap tanaman memerlukan kebutuhan terhadap pupuk NPK yang berbeda-beda. Kebutuhan pupuk NPK buah mangga tentu akan berbeda dengan kebutuhan pupuk sayur kubis.

Maka dari itu perlu diketahui dosis yang sesuai terhadap tanaman yang anda budidayakan.

2. Umur tanaman

Seperti halnya manusia, kebutuhan makan waktu masih bayi dan saat sudah dewasa jelas sangat jauh berbeda, begitu juga dengan tanaman. Pada saat tanaman masih muda, dosis pupuk yang diberikan hanya sedikit, kemudian dosis pupuk NPK naik secara perlahan sesuai dengan umur tanaman.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau