Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Pohon Aren: Pangan, Energi, dan Lingkungan

Kompas.com - 30/11/2024, 13:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMODITAS tanaman aren (Arenga Pinnata), yang sering dijuluki sebagai "pohon kehidupan," telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat di Indonesia dan Asia Tenggara.

Menurut data Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki luas areal tanaman aren yang tersebar di berbagai daerah, mencapai lebih dari 2 juta hektare, mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Keberadaan tanaman aren memiliki potensi luar biasa tidak hanya dalam konteks ekonomi, tetapi juga sosial dan ekologis.

Aren dikenal adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, termasuk tanah marginal, sehingga ideal sebagai tanaman untuk rehabilitasi lahan kritis.

Dalam konteks ekonomi, aren menjadi sumber penghidupan utama bagi ribuan petani di Indonesia, terutama melalui produksi gula aren yang bernilai tinggi.

Di sisi lain, tanaman ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dengan mencegah erosi dan meningkatkan kapasitas penyimpanan air tanah.

Sumber Pangan dan Energi

Produk paling dikenal dari tanaman aren adalah gula aren, berasal dari nira yang disadap dari bunga jantan maupun bunga betina, meskipun tak banyak petani yang menyadap bunga betina.

Pada 2023, produksi gula aren nasional diperkirakan mencapai 350.000 ton per tahun, yang sebagian besar dihasilkan petani kecil.

Selain gula, nira aren juga digunakan sebagai bahan baku untuk minuman tradisional seperti tuak, sirup, dan minuman kesehatan berbasis herbal.

Hasil aren lainnya, yaitu buah aren. Buah aren yang lebih dikenal dengan nama kolang-kaling juga banyak dikonsumsi karena memiliki serat cukup tinggi sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama.

Selain itu, kolang-kaling juga memiliki kandungan air cukup tinggi untuk mencegah dehidrasi serta karbohidrat yang cukup kompleks sebagai sumber energi.

Dari segi kesehatan, manfaat kolang-kaling untuk menjaga kesehatan ginjal, tulang, dan kulit dengan adanya kandungan fosfor, kalsium, antioksidan, dan vitamin B.

Secara tradisional, buah aren juga sering dimanfaatkan sebagai obat pereda nyeri. Hal ini didukung hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat senyawa anti-inflamasi dan anelgesik pada buah aren.

Bagian lain dari tanaman aren yang bernilai adalah pati atau sagu aren yang diperoleh dari empulur batang.

Sagu aren mengandung karbohidrat tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti mie, roti, atau kue tradisional.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau