JAKARTA, KOMPAS.com - Ubi jalar menjadi salah satu makanan pokok yang bisa menggantikan nasi. Rasa ubi jalar yang manis dan memiliki tekstur lembut, membuat banyak orang menyukainya.
Sebagai salah satu tanaman pangan, ubi jalar banyak ditanam di Indonesia. Bahkan, terdapat beberapa jenis atau varietas ubi jalar di Indonesia.
Melansir dari Repositori Kementerian Pertanian, Sabtu (11/3/2023), berikut beberapa varietas ubi jalar dan karakteristiknya.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari
Varietas ubi jalar Beta 1 merupakan ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna merah. Varietas ini pertama kali ditemukan pada tahun 2009, memiliki potensi hasil 35,7 ton/ha.
Umur panen yaitu 4 hingga 4.5 bulan setelah tanam. Kandungan gula 8 persen, serat 4 serat, dan pati basah 73.25 persen. Tahan terhadap penyakit kudis (Sphaceloma batatas) dan boleng (Cylas formicarius).
Varietas Beta 2 merupakan hasil pemuliaan tanaman lanjutan dari beta 1. Kulit pada varietas beta 2 berwarna ungu dan daging umbinya berwarna oranye.
Dapat dipanen pada umur 4 hingga 4.5 bulan dengan potensi hasil per hektare sebanyak 34,7 ton. Kandungan gula 5 persen, serat 3.5 persen, amilosa 23 persen dan pati basah 17.8 persen. Mirip seperti Beta 1, varietas Beta 2 juga memiliki ketahanan terhadap penyakit kudis dan boleng.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Ungu agar Umbinya Besar
Varietas ubi jalar yang selanjutnya yaitu antin 2. Varietas ini dikembangkan pada tahun 2014 dan memiliki potensi hasil sebanyak 37,1 ton/ha.
Umur panen dari awal tanam selama 4 hingga 4.5 bulan, sangat cocok ditanam pada lahan sawah maupun tegalan. Memiliki ketahanan terhadap boleng dan penyakit kudis. Selain itu, varietas Antin 2 memiliki kandungan antosianin yang tinggi serta memiliki rasa yang enak.
Dari semua varietas ubi jalar yang disebutkan diatas, Antin 3 merupakan ubi jalar dengan potensi hasil yang tidak terlalu banyak yaitu 30,6 ton/ha. Namun Antin 3 memiliki keunggulan lebih yaitu sangat toleran terhadap lahan kering, sehingga sangat cocok ditanam pada lahan tegalan yang tidak memiliki sumber air.
Umur panen Antin 3 tidak jauh berbeda seperti jenis varietas lainnya yakni 4 hingga 4.5 bulan setelah tanam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.