JAKARTA, KOMPAS.com - Ubi jalar atau ketela rambat merupakan tanaman umbi yang banyak disukai. Ubi jalar memiliki rasa manis dan tekstur empuk setelah diolah.
Sebagai salah satu komoditas pangan, ubi jalar banyak ditanam petani Indonesia. Untuk menghasilkan ubi jalar yang berkualitas, maka teknik budidaya yang dilakukan juga harus tepat.
Salah satu tahapan budidaya tanaman ubi jalar yang turut mempengaruhi kualitas ubi yaitu waktu dan cara panennya. Ubi jalar harus dipanen tepat waktu agar kualitasnya tidak menurun.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar dalam Karung, Cocok untuk Lahan Sempit
Pasalnya, telat panen akan membuat umbinya terserang hama. Lantas, bagaimana ciri-ciri ubi jalar siap panen? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (1/3/202), penentuan panen ubi jalar biasanya berdasarkan pada umur tanamanya. Varietas ubi jalar genjah biasanya bisa dipanen saat berumur 3 hingga 3,5 bulan.
Sedangkan varietas yang umurnya panjang, baru bisa dipanen setelah tanaman berumur 45 sampai 5 bulan. Akan tetapi, idealnya ubi jalar bisa dipanen ketika berumur 3 bulan dan maksimal sampai tanaman berumur 4 bulan.
Lebih dari 4 bulan, berisiko terserang hama boleng. Selain memperhatikan umur tanaman, perhatikan juga ciri ubi jalar yang siap panen.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Ubi Cilembu yang Rasanya Manis dan Enak
Ciri fisik ubi jalar yang sudah matang atau siap panen yaitu kandungan tepungnya sudah maksimal yang ditandai dengan kadar serat rendah dan saat direbus atau kukus, rasanya enak serat tidak mengandung air.
Kualitas umbi dari tanaman uji jalar juga bisa dipengaruhi oleh cara panen. Pemanenan yang tidak tepat dapat membuat umbi rusak akibat goresan alat. Adapun langkah-langkah memanen ubi jalar yang benar, seperti berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.