JAKARTA, KOMPAS.com - Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan. Tumbuhan ini biasanya dijumpai di sekitar tanaman budidaya.
Kehadiran gulma bisa menyebabkan kerugian karena dapat mengganggu pertumbuhan hingga produktivitas tanaman. Gulma bisa dijumpai dimana saja, tak terkecuali tanaman padi.
Agar tanaman padi tumbuh dengan baik, maka gulma yang tumbuh di sekitar sawah harus dikendalikan dengan tepat. Kegiatan pengendalian gulma dikenal dengan nama penyiangan.
Baca juga: Pengendalian Gulma Tanpa Herbisida, Bagaimana Caranya?
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (12/2/2023), penyiangan adalah kegiatan mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Kegiatan penyiangan juga biasanya dibarengi dengan penggemburan tanah.
Penyiangan bertujuan untuk membuang tanaman yang sakit, pengurangi persaingan nutrisi, mengurangi hambatan pada produksi anakan, dan mengurangi persaingan penyinaran matahari. Secara umum, kegiatan penyiangan tanaman padi bisa menggunakan tiga metode, seperti berikut.
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gulma pada tanaman padi yaitu pengendalian secara manusia menggunakan tangan. Caranya dengan mencabut gulma satu persatu.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Herbisida Ramah Lingkungan untuk Bunuh Gulma
Pengendalian secara mekanis dilakukan menggunakan mesin. Akan tetapi, pastikan untuk berhati-hati saat mengendalikan gulma dengan cara ini. Pasalnya, mesin pertanian bisa menyebabkan kerusakan tanaman apabila dioperasikan dengan sembarangan.
Apabila dua cara di atas kurang efektif, maka gulma pada tanaman padi bisa dikendalikan dengan cara kimiawi. Pengendalian gulma ini dilakukan dengan cara mengaplikasikan herbisida selektif.
Penggunaan herbisida selektif hanya akan membuat gulma mati, namun tanaman budidaya tidak terganggu.
Baca juga: Perbedaan Herbisida Kontak dan Sistemik, Jangan Sampai Salah
Itulah sejumlah cara mengendalikan gulma pada tanaman padi. Lakukan pengendalian sedini mungkin agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman tidak terganggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.