JAKARTA, KOMPAS.com - Cara menanam jahe ternyata cukup mudah. Anda bahkan bisa menanam jahe di pekarangan rumah.
Jahe merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat. Selain dimanfaatkan sebagai obat, jahe juga sering ditambahkan dalam masakan sebagai penambah cita rasa.
Untuk mendapatkan jahe, Anda bisa membeli di pasar. Namun, menanam jahe sendiri pun tidak sulit. Anda bisa membudidayakan tanaman ini di pekarangan rumah, asalkan kebutuhan tanaman terpenuhi.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Jahe Merah di Pekarangan Rumah
Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (27/8/2022), syarat tanaman jahe yaitu ditanam pada tanah dengan pH 6,8-7,4 dan mengandung unsur hara lengkap. Adapun langkah-langkah menanam jahe di pekarangan rumah, seperti berikut.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam jahe yaitu menyiapkan benih jahe terlebih dahulu. Benih yang dipilih berasal dari varietas unggul dan sehat.
Setelah itu, benih disemai sampai tumbuh tunas kecil. Setelah tunas tumbuh, seleksi lagi benih sebelum di tanam di lahan.
Sembari menunggu benih bertunas, Anda bisa mengolah lahan yang akan digunakan untuk menanam jahe. Bersihkah area budi daya kemudian gemburkan agar drainase dan aerasinya baik.
Baca juga: Cara Membuat Media Tanam Jahe Merah Tanpa Tanah
Setelah itu, buat bedengarn dan lubang tanam. Antar lubang tanam juga diberi jarak tanam untuk mempermudah perawatan dan menjaga lingkungan tumbuh.
Benih yang sudah bertunas bisa segera dipindahkan ke lahan budi daya. Cara menanam jahe cukup mudah yaitu dengan meletakan bibit pada lubang tanam yang sudah dibuat.
Setelah itu, tutup lubang dengan media tanah. Kemudian, tutup dengan alang-alang atau jerami untuk melindungi tunas dari sinar matahari yang terik.
Tak hanya itu, penutupan dengan jerami atau alang-alang juga berguna untuk menjaga permukaan tanah serta erosi akibat air hujan.
Baca juga: Tertarik Budidaya Jahe Emprit? Simak, Begini Caranya
Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak baik. penyulaman dilakukan setelah tanaman jahe berumur 1-1,5 bulan.
Cara menanam jahe pengganti yaitu dengan mencabut tanaman yang akan diganti, kemudian tanam bibit jahe pengganti pada lubang tanam tersebut. Perlu dipahami bahwa, apabila tanaman mati karena layu bakteri, jangan langsung disulam.
Aplikasikan kapur pada bekas tanaman terlebih dahulu untuk mencegah penularan penyakit pada tanaman baru ataupun tanaman lainnya.
Baca juga: Cara Menanam Jahe Merah di Polybag
Pemberian pupuk berguna untuk menjaga unsur hara dalam tanah agar sesuai dengan kebutuhan tanaman jahe. Tak hanya itu, pupuk juga berguna untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah.
Jenis dan dosis pupuk yang diaplikasikan disesuaikan dengan varietas jahe yang ditanam. Berikut rinciannya.
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan populasi gulma di area budi daya. Penyiangan dilakukan secara berlkala setiap 2-4 minggu sekali, kemudian dilakukan lagi setiap 4-6 minggu, atau tergantung pertumbuhan gulma di tempat tersebut.
Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut gulma atau menggunakan herbisida kimia. Namun, penggunaan herbisida tidak boleh dilakukan secara berlebih.
Pembumbunan biasanya dilakukan bersama dengan penyiangannya. Tujuannya untuk menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah.
Baca juga: Ingin Menanam Jahe di Dalam Rumah? Ikuti 6 Langkah Ini
Pembumbunan juga berguna untuk mencegah rimpang terkena sinar matahari langsung dan bemanfaat untuk menggemburkan tanah di sekitar area budi daya.
Setelah tanaman jahe cukup umur, segera lakukan pemanenan. Cara panennya yaitu dengan membongkar tanaman jahe untuk mengambil rimpangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.