JAKARTA, KOMPAS.com - Pisang merupakan salah buah tropis yang banyak ditanam di Indonesia. Cara menanam pisang cukup mudah dan bisa dilakukan di dataran rendah maupun tinggi.
Selain mudah, budi daya pisang juga memiliki peluang bisnis yang menjanjikan karena banyak diminati dan bisa menjadi olahan apa pun.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, Senin (5/9/2022), berikut cara menanam pisang yang baik dan benar.
Baca juga: Cara Menanam Pohon Pisang agar Cepat Berbuah
Bibit yang berkualitas merupakan salah satu penentu keberhasilan budi daya tanaman pisang. Bibit bisa didapatkan dari anakan pohon pisang, dari biji atau bonggol tanaman yang sudah dipanen.
Pastikan memilih bibit yang sehat dan pertumbuhannya normal agar nantinya hasil panen pohon pisang maksimal.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam pisang sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu, kemudian buat lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm.
Pembuatan lubang tanam bisa dilakukan dua minggu sebelum tanam. Tanah lapisan atas dipisahkan dengan tanah lapisan bawah. Lubang tanam ditutup dengan memasukan tanah dari lapisan bawah terlebih dahulu.
Baca juga: Cara Menanam Pisang di Pekarangan Rumah untuk Konsumsi Sendiri
Waktu tepat menanam pohon pisang sebaiknya dilakukan saat awal musim demi menghindari kekeringan pada awal pertumbuhannya.
Cara menanam pisang diawali dengan menggali lubang tanam yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah itu, masukan bibit pohon pisang di lubang tanam tersebut, kemudian tutup dan padatkan lubang tanam menggunakan tanah.
Terakhir, siram bibit dengan air mengalir secukupnya.
Pupuk dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada tanaman. Jenis pupuk untuk tanaman pisang antara lain Urea, SP36, dan KCl yang dosisnya menyesuaikan kondisi tanaman.
Baca juga: Cara Mengatasi Pohon Pisang Layu dengan Garam dan Deterjen
Salah satu jenis patogen yang sering menyerang pohon pisang adalah jamur Fusarium sp. Jamur penyakit tersebut bisa menyebabkan tanaman layu dan mati.
Maka itu, perlu adanya pencegahan dan pengendalian penyakit layu fusarium. Salah satu caranya, mengaplikasikan agensia hayati Thricoderma sp. atau Gliocladium sp.
Daun pohon pisang yang mengering sebaiknya dipangkas agar tidak menjadi tempat persebaran penyakit, mencegah daun menutupi anakan, dan melindungi buah dari goresan daun kering tersebut.
Sementara itu, penyirangan diperlukan untuk mengurangi populasi gulma yang tumbuh di sekitar area budi daya.
Baca juga: Kulit Pisang Bisa Menyuburkan Tanaman? Begini Caranya
Kita pasti sering melihat anakan pohon pisang yang tumbuh di sekitar tanaman induk. Jumlah anakan yang banyak ternyata dapat menurunkan produksi pohon pisang.
Maka itu, perlu dilakukan penjarangan anakan atau membuat jarang agar pertumbuhan dan produktivitas pohon pisang tetap optimal.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Cangkang Telur dan Kulit Pisang
Perawatan tandan dilakukan dengan cara membuang daun di sekitar tandan, membuang buah pisang yang tidak sempurna, dan pemotongan bunga jantan.
Selain itu, tanda juga perlu dibungkus dengan plastik biru agar buah terlindungi dari serangan hama.
Setelah buah pisang sudah cukup tua, pemanenan bisa segera dilakukan. Cara panen pisang dilakukan dengan menebang pohon pisang dan mengambil tandan berisi buah pisang.
Setelah itu, lepaskan buah setiap sisir pisang dari tandanya dan lakukan pematangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.