Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Kompas.com - 28/01/2025, 17:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA Desember 2023, jamu dinobatkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia.

Sebagai warisan nenek moyang, jamu atau ramuan tradisional khas Indonesia ini dibuat dari berbagai tanaman obat dan rempah-rempah.

Jamu biasanya diracik berdasarkan resep yang diwariskan secara turun-temurun. Jamu dapat dianggap sebagai produk herbal karena bahan-bahannya berasal dari tanaman lokal dan komoditas tradisional lain.

Selanjutnya, jamu yang telah melewati pengujian keamanan dari BPOM dan memiliki bukti ilmiah awal mengenai efektivitasnya dapat masuk ke kategori produk herbal terstandardisasi.

Perbedaan utama antara jamu, obat herbal, dan biofarmaka terletak pada proses pengolahan, standar keamanan, dan tingkat bukti ilmiah yang mendukung manfaat kesehatannya.

Baca juga: Bahan Bakar Nabati Alternatif Selain Sawit

Tanaman biofarmaka merujuk pada tanaman obat yang telah melalui uji klinis serta terbukti efektif dan aman, sehingga dapat digunakan dalam pengobatan formal.

Keberadaan tanaman-tanaman biofarmaka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi besar di pasar obat alami dunia, terutama di tengah tren global yang beralih ke produk berbasis herbal dan alami.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi nasional tanaman biofarmaka di Indonesia mencapai 861.000 ton.

Beberapa jenis tanaman biofarmaka yang umum dibudidayakan di Indonesia meliputi jahe, kunyit, kapulaga, lengkuas, serai, jeruk nipis, kencur, dan temulawak.

Produksi per tahun jahe mencapai 247.000 ton, kunyit 196.500 ton, dan kapulaga 129.300 ton.

Produksi tanaman biofarmaka tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Provinsi Jawa Barat, misalnya, dikenal sebagai salah satu sentra produksi jahe, lengkuas, dan kencur.

Komoditas tersebut memiliki keunggulan kompetitif di masa lalu dan masa yang akan datang, dengan nilai Differential Shift (keunggulan relatif, daya saing dan peluang pengembangan) yang positif.

Nilai ekonomi tanaman biofarmaka juga terus naik signifikan. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2021, total nilai ekspor jamu Indonesia mencapai 41,5 juta dollar AS, atau sekitar Rp 560 miliar.

Hilirisasi tanaman biofarmaka

Tanaman biofarmaka memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai komoditas konsumsi domestik maupun ekspor.

Jahe dan kunyit, dua komoditas unggulan biofarmaka, memiliki permintaan tinggi di pasar lokal dan internasional.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau