Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Kompas.com - 21/01/2025, 16:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KAYU manis (Cinnamomum burmannii) memiliki sejarah panjang yang menarik, dimulai sejak 2000 SM ketika bangsa Mesir menggunakan rempah ini sebagai pengawet daging dan penambah rasa.

Pada masa itu, perdagangan kayu manis dikuasai oleh pedagang Arab yang menjadikannya barang mewah dan langka.

Nama "cinnamon" berasal dari istilah Arab "amomon," yang berarti tanaman rempah harum, dan dalam bahasa Italia disebut "canella," merujuk pada bentuk gulungan kulit kayu manis saat dikeringkan.

Pada abad ke-16, penjajah Portugis menemukan pohon kayu manis di Sri Lanka dan segera memanfaatkan potensi ekonominya.

Mereka memaksa penduduk lokal memproduksi kayu manis untuk perdagangan dunia, menjadikan pulau tersebut rebutan berbagai kekuatan Eropa, termasuk Belanda dan Inggris.

Di saat yang sama, jenis kayu manis lain seperti Cassia mulai ditemukan dan dibudidayakan di wilayah seperti Indonesia, Afrika Timur, dan Amerika Selatan.

Saat ini, Indonesia menjadi produsen terbesar kayu manis, terutama di Sumatera Barat, di mana petani menanam ribuan pohon kayu manis dengan memastikan keberlanjutan melalui penanaman kembali setelah panen.

Selain bernilai ekonomis, kayu manis juga menawarkan manfaat kesehatan yang besar. Terdapat dua jenis utama kayu manis yang diperdagangkan, yaitu Ceylon, dengan rasa halus dan manis, serta Cassia, yang memiliki rasa lebih kuat dan pedas, keduanya kaya akan antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Komoditas ekonomi dan kesehatan

Kayu manis saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia yang tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga sumber daya bernilai tinggi bagi kesehatan dan ekonomi.

Dengan aroma khas yang harum dan rasa hangat yang lezat, kayu manis menjadi bagian integral dari tradisi kuliner di berbagai budaya.

Lebih dari sekadar bumbu masakan, kayu manis juga memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional, di mana ia digunakan untuk meredakan berbagai gangguan kesehatan seperti nyeri perut, batuk, dan tekanan darah tinggi.

Keunggulan kayu manis terletak pada kandungan bioaktifnya yang melimpah. Senyawa seperti flavonoid, tanin, cinnamaldehyde, dan quercetin menjadikannya agen alami yang efektif untuk menjaga kesehatan tubuh.

Flavonoid, misalnya, dikenal karena kemampuannya menangkal radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan melindungi tubuh dari risiko penyakit kronis.

Cinnamaldehyde, di sisi lain, berkontribusi dalam pengendalian kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin, menjadikannya pilihan alami yang ideal bagi penderita diabetes.

Tidak hanya itu, kemampuan tanin untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan quercetin sebagai antikanker semakin menegaskan posisi kayu manis sebagai rempah yang penuh manfaat.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Dari Berburu ke Petani Gaharu
Varietas Tanaman
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Barus: Rempah Nusantara yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Kisah Narji Jadi Petani, Ini Komoditas yang Ditanam dan Pemasarannya
Tips
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Kedaulatan Pangan di Tanah Rapuh: Janji Agraria yang Belum Tercapai
Tips
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Hari Tani Nasional: Petani Masih Jadi Tamu di Tanahnya Sendiri
Tips
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Dilema Industri Kakao Indonesia: Kualitas dan Importasi
Varietas Tanaman
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Menakar Potensi Ekspor Lada Putih Muntok
Varietas Tanaman
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Gula Kelapa Banyumas: Warisan, Rasa, dan Asa
Varietas Tanaman
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Transformasi Perkebunan yang Inkusif
Varietas Tanaman
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Mungkinkah Indonesia Jadi Pusat Kopi Global?
Varietas Tanaman
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau