Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Pohon Durian, Apa Saja?

Kompas.com - 14/09/2022, 11:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Penularan ke tanaman lain dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut.

Baca juga: Pedoman Budidaya Durian Unggul agar Panennya Maksimal

Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram per liter).

Ilustrasi tanaman durian, pohon durian. SHUTTERSTOCK/WIRACHAIPHOTO Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.

4. Kutu loncat

Ciri-ciri kutu loncat adalah berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya. Bentuk tubuh, sayap dan tungkainya mirip dengan kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro.

Kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun, sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya terhambat.

Setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh permukaan daun sehingga mengundang semut-semut bergerombol.

Baca juga: Varietas Durian Unggul di Indonesia, Bisa Cepat Berbuah

Cara pengendaliannya adalah daun dan ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100 sampai 150 gram per 5 liter air.

Penyakit pohon durian

1. Phytopthora parasitica dan Pythium complectens

Pythium complectens, yang menyerang bagian tanaman seperti daun, akar dan percabangan. Penyakit ini menular dengan cepat ke pohon lain yang berdekatan.

Penularan terjadi bila ada akar yang terluka. Penularan terjadi bersama-sama dengan larutnya tanah atau bahan organik yang terangkut air.

Gejala penyakit ini adalah daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua, cabang pohon kelihatan sakit dan ujung-ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com