JAKARTA, KOMPAS.com - Rambutan adalah salah satu buah populer di Indonesia sangat disukai banyak orang. Oleh karena itu, permintaan akan buah rambutan selalu ada.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (18/9/2022), rambutan masih merupakan buah musiman. Jika terpapar hujan cukup lama, buah rambutan cepat busuk dan rasanya tidak manis.
Adapun jika sedang musim, harga buah rambutan seringkali anjlok. Agar pasokan buah rambutan bisa dipenuhi, perlu dilakukan budidaya rambutan secara intensif.
Baca juga: Simak, Cara Merawat Pohon Rambutan agar Berbuah Lebat
Ada banyak jenis rambutan yang bisa ditanam, seperti rambutan binjai, rapiah, dan lainnya. Secara umum, rambutan mudah dibudidayakan dan perawatannya tidak rumit.
Untuk Anda yang ingin memulainya, berikut cara budidaya rambutan di lahan 1 hektar.
Siapkan lokasi yang cocok untuk menanam rambutan. Olah tanah, lalu buat lubang tanaman ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm.
Adapun jarak tanam adalah 10 x 12 meter atau 12 x 12 meter, tergantung pada kondisi lahan. Tambahkan pupuk kandang matang ke dalam lubang tanam sebanyak 20 sampai 40 kg per lubang tanam, tergantung kondisi lahan.
Baca juga: Cara Mencangkok Pohon Rambutan agar Cepat Berakar
Gunakan bibit hasil cangkok atau okulasi. Tanam bibit di lahan setelah tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari delapan bulan.
Berikan pupuk buatan berupa campuran pupuk urea, pupuk TSP atau pupuk SP–36, dan pupuk KCl dengan perbandingan 2 : 2 : 1 sebanyak 50 sampai 250 gram per tanaman. Lakukan pemupukan tiga kali dengan selang empat bulan sekali.
Setelah pohon rambutan berumur lebih dari sepuluh tahun, berikan pupuk NPK sebanyak 500 sampai 1.000 gram per pohon.
Petik buah rambutan setelah matang pohon atau umur 120 hari setelah bunga mekar. Lakukan panen dengan cara memotong tangkai rangkaian (tandan) buah.
Baca juga: Hama yang Sering Menyerang Pohon Rambutan dan Cara Mengendalikannya
Hasil produksinya dapat mencapai 500 sampai 700 kg pernah pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember hingga Februari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.