Siapkan alat dan bahan, terdiri atas pot, tanah humus, sekam padi mati (kasar), dan pupuk kandang, serta sarana penunjang lainnya. Campurkan media tanam yang telah disiapkan dengan rata.
Masukkan media tanam kedalam pot hingga hampir penuh. Siram media tanam dalam pot tersebut dengan air bersih hingga keadaan medianya cukup basah.
Baca juga: 3 Langkah Menanam Strawberry di Dataran Rendah
Siram media tanam bibit tanaman dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah. Keluarkan bibit lengkap bersama akar dan medium tanamnya dengan cara menyobek polybag.
Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali sebagian medium tanamnya.
Tanamkan bibit tepat di tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan media tanam sambil dipadatkan secara pelan-pelan. Siram media tanam dalam pot dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah atau lembap.
Simpan pot di tempat yang teduh dan lembap selama 7 sampai 15 hari agar tanaman segar kembali.
Baca juga: Cara Menanam Strawberry dari Biji dengan Sistem Hidroponik
Penempatan pot harus memperhatikan kondisi lingkungan tumbuh yang ideal dan serasi dengan keadaan sekitarnya. Yang lebih penting adalah tanaman harus mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.
Lakukan penyiraman dua kali sehari pada musim kemarau, yakni pagi dan sore. Hal ini untuk menjaga kelembapan media tanam, sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap oleh akar secara maksimal.
Penyiangan gulma yang tumbuh pada permukaan pot harus segara dicabut, untuk menghindari saling berebut nutrisi dalam tanah dan juga meminimalisir terserangnya hama yang bersarang di gulma tersebut.