Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jamur yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat, Apa Saja?

Kompas.com - 23/09/2022, 18:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur adalah tanaman yang tidakmemiliki klorofil. Dengan demikian, jamur tidak dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri

Jamur digolongkan tanaman heterotrofik, yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme lain. Ada banyak jamur yang dapat dikonsumsi dan diolah menjadi berbagai hidangan lezat bergizi.

Jamur ini pun banyak dibudidayakan di berbagai wilayah Tanah Air. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (23/9/2022), berikut beberapa jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat.

Baca juga: Panduan Perawatan Budidaya Jamur saat Cuaca Panas

Ilustrasi jamur tiram, budidaya jamur tiram. SHUTTERSTOCK/IVAN TRIZLIC Ilustrasi jamur tiram, budidaya jamur tiram.

1. Jamur tiram

Jamur tiram adalah salah satu jamur yang sangat populer di Indonesia. Jamur tiram memiliki bentuk tangkai tudung mirip dengan cangkang kerang dengan bagian atas memiliki cekungan di tengah.

Jamur ini berwarna putih sampai krem.

2. Jamur kancing atau jamur champignon

Disebut jamur kancing karena jamur ini memiliki bentuk yang mirip dengan kancing pakaian. Jamur ini memiliki bentuk bulat dengan warna putih bersih, krem dan coklat.

3. Jamur merang

Jamur merang memiliki nama ilmiah Volvoriella volvaceae. Jamur ini banyak dibudidayakan di daerah beriklim tropis dan subtropis, seperti negara-negara di Asia Tenggara dan sebagian negara Eropa.

Baca juga: Simak, Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula

4. Jamur shitake

Jamur shitake merupakan jamur yang banyak dikomsumsi oleh orang-orang Asia, terutama di Jepang dan Tiongkok. Orang Asia mengenal jamur ini dengan sebutan Chinese Black Mushroom.

Ilustrasi jamur kuping basah. SHUTTERSTOCK/ Studio Presence Ilustrasi jamur kuping basah.

5. Jamur kuping

Jamur kuping terdiri dari tiga jenis, yaitu jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae).

Adapun orang Indonesia biasanya mengonsumsi jamur kuping hitam, yang biasanya dibuat sup atau tumis. 

6. Jamur enoki

Jamur ini memiliki nama ilmiah Flammulina velutipes. Umumnya jamur Enoki dikenal sebagai jamur musim dingin (winter mushroom), karena biasanya banyak tersebar luas di wilayah yang beriklim salju.

Baca juga: Cara Membuat Baglog untuk Budidaya Jamur Tiram di Rumah

Jamur ini hanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis.

Ilustrasi jamur maitake. SHUTTERSTOCK/NISHIHAMA Ilustrasi jamur maitake.

7. Jamur maitake

Jamur ini tergolong langka dan harganya yang tinggi. Banyak orang menyebut jamur ini sebagai jamur menari.

Sebab, karena langka, para pemburu jamur akan menari-nari jika menemukannya. Arti maitake sendiri adalah menari.

8. Jamur matsutake

Jamur langka selanjutnya adalah jamur matsutake. Jamur ini belum dapat dibudidayakan secara massal.

Baca juga: Mengenal Baglog yang Digunakan dalam Budidaya Jamur Tiram

Jamur ini memiliki harga yang sangat mahal di Jepang, karena jamur ini hanya dapat dipanen pada musim gugur di wilayah sejuk di hutan pinus.

Ilustrasi jamur truffle. SHUTTERSTOCK/GRAFVISION Ilustrasi jamur truffle.

9. Jamur truffle

Jamur ini memiliki bentuk yang unik, biasanya digunakan sebagai penyebab masakan Perancis. Jamur ini dikategorikan pula sebagai jamur yang sangat mahal di dunia.

Untuk memperoleh jamur ini butuh bantuan anjing yang memiliki penciuman yang tajam. Teksturnya yang abstrak dan berwarna coklat, menjadikan jamur ini jamur favorit sebagai makanan terbaik di Eropa.

10. Jamur Ling Zhi

Jamur Ling Zhi dengan nama ilmiah Ganoderma lucidum ini ditemukan oleh petani asal China bernama Seong Nong. Jamur ini banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional Tiongkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com