JAKARTA, KOMPAS.com - Pestisida adalah salah satu kebutuhan penting dalam budi daya tanaman. Pestisida sering juga disebut sebagai obat tanaman karena fungsinya mengobati atau mengatasi tanaman yang sakit akibat serangan hama maupun patogen.
Dilansir dari situs Repositori Institut Pertanian Bogor, Minggu (25/9/2022), pestisida adalah semua bahan yang bisa memberikan pengaruh terhadap kehidupan organisme maupun mikroorganisme.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati Bawang Putih, Mudah dan Praktis
Sementara itu, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), pestisida merupakan zat atau campuran bahan kimia atau biologis yang bisa mengusir, membunuh, hingga mengendalikan populasi hama.
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengatasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Aplikasi pestisida diketahui bisa mencegah tanaman terserang OPT.
OPT yang menyerang tanaman bisa dari kelompok hama, jamur, bakteri, virus, maupun gulma. Banyaknya OPT yang berisiko menyerang tanaman budi daya membuat pengembangan pestisida terus dilakukan.
Menurut keterangan dari Repositori Institut Pertanian Bogor, jenis-jenis pestisida bisa dibedakan berdasarkan sasaran OPT, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara kerja, cara masuk, dan bahan aktifnya. Berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih
Jika dilihat dari jenis OPT yang menyerang, pestisida terbagi menjadi 10 jenis. Berikut daftarnya.
Baca juga: Manfaat Kulit Bawang Merah untuk Tanaman, Jadi Pestisida hingga ZPT
Sementara itu, jenis pestisida apabila dilihat dari bentuk fisiknya hanya terbagi menjadi tiga, yaitu cair, padat, dan aerosol. Dari ketiga jenis tersebut, pestisida cukup sering digunakan dan diperjualbelikan adalah jenis cair serta padat.
Apabila dilihat dari formulasi yang digunakan, pestisida terbagi menjadi lima jenis. Berikut uraiannya.
Baca juga: 4 Bahan yang Dapat Dijadikan Sebagai Pestisida Organik
Jika dilihat dari cara kerjanya, pestisida terbagi menjadi empat jenis. Pertama, pestisida yang bekerja mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tanaman.
Kedua, jenis pestisida yang dapat mengganggu fungsi syarat dan membuat hama cepat mati. Ketiga, pestisida yang bisa mempengaruhi fungsi dari enzim. Terakhir, pestisida yang akan mempengaruhi tingkah laku hama.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami dari Bunga Kecombrang
Pestisida ternyata bisa masuk ke tubuh OPT lewat beberapa cara. Pertama, lewat kontak langsung atau yang dikenal dengan sebutan racun kontak. Kedua, masuk ke tubuh lewat mulut dan mengganggu saluran pencernaan (racun perut).
Ketiga, diserap tanaman dan dikirimkan ke jaringan tanaman sehingga saat bagian tanaman tersebut dimakan hama, maka hama tersebut akan mati. Keempat, secara fumigan atau masuk ke tubuh hama lewat saluran pernapasan.
Baca juga: 6 Cara Aman Menggunakan Pestisida agar Tak Membahayakan Tubuh
Sementara itu, apabila ditinjau dari bahan aktif yang digunakan, pestisida terbagi dua macam. Pertama, pestisida sintetik yang terbuat dari bahan-bahan sintetis.
Kedua, biopestisida atau jenis pestisida yang terbuat dari bahan alami seperti daun-daunan atau rimpang tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.