Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Cara Menanam Kedelai agar Panennya Melimpah

Kompas.com - 26/09/2022, 13:35 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedelai menjadi salah satu komoditas penting di Indonesia. Kedelai dikonsumsi dalam berbagai bentuk produk olahan seperti tempe, tahu, atau susu.

Kebutuhan yang besar ini membuat produktivitas kedelai harus terus ditingkatkan. Dilansir dari buku Budidaya Tanaman Pangan, Senin (8/8/2022), berikut cara menanam kedelai yang benar agar panennya melimpah.

Baca juga: 7 Cara Menanam Kedelai agar Produktivitas Tinggi

Memilih varietas dan benih berkualitas

Ilustrasi benih kedelaipixabay.com/users/1737576-1737576/ Ilustrasi benih kedelai

Untuk menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi, varietas kedelai yang ditanam harus unggul. Varietas unggul memiliki pertumbuhan dan produktivitas yang baik.

Tak hanya itu, pemilihan benih berkualitas juga akan menentukan hasil panen dari tanaman yang dibudidayakan.

Mengolah lahan

Lahan diolah supaya gembur dan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. Apabila lahan yang digunakan termasuk lahan kering, pengolahan bisa dilakukan pada akhir musim kemarau.

Sedangkan untuk penanaman di lahan sawah, olah lahan dapat dilakukan pada awal musim kemarau.

Baca juga: Ketahui, Ini Ciri-ciri Tanaman Kedelai, dari Akar sampai Biji

Penanaman

Sebelum mulai penanaman, Anda harus membuat lubang tanam terlebih dahulu. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 1,5 sampai dua sentimeter.

Setelah itu, letakkan benih kedelai pada lubang tanam tersebut. Setiap lubang diisi dua sampai empat benih, kemudian tutup lubang tanam dengan tanah.

Anda juga diperbolehkan memasang mulsa jerami di atas petakan lahan kedelai untuk menjaga kelembapan dan mengurangi pertumbuhan gulma.

 

Setelah empat sampai tujuh hari setelah tanam (HST), cek kondisi tanaman kedelai. Apabila ditemukan benih yang tidak tumbuh, segeralah menggantinya dengan benih baru yang pertumbuhannya baik. Kegiatan ini dikenal dengan nama penyulaman.

Baca juga: 5 Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

Pemupukan

Gambar Tanaman kedelaiPixabay/jcesar2015 Gambar Tanaman kedelai

Untuk mempercepat pertumbuhan, tanaman kedelai perlu diberi pupuk. Jenis pupuk yang biasanya diaplikasikan pada tanaman kedelai adalah pupuk Urea, SP 36 atau TSP, atau KCl.

Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali setelah tanam dan dua minggu setelah tanam. Walau demikian, pemupukan bisa juga disesuaikan dengan keadaan lahan budi daya.

Jika kedelai ditanam di lahan sawah, pemupukan susulan tidak perlu dilakukan karena lahan sawah tingkat kesuburannya tinggi.

Baca juga: 5 Hama yang Menyerang Tanaman Kedelai dan Cara Mengatasinya

Pengairan

Selain pemupukan, kedelai juga perlu disiram, terutama saat musim kemarau. Pengairan bisa dilakukan dengan cara menggenangi petakan tanaman kedelai, kemudian genangan dibuka kembali. Penggenangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan tanaman.

Penyiangan

Ilustrasi Kacang KedelaiDok. Pixabay / User1737576 Ilustrasi Kacang Kedelai

Penyiangan adalah kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di lahan budi daya. Penyiangan bisa dilakukan secara manual dengan mencabut satu per satu gulma yang tumbuh.

Setelah itu, secara biologi menggunakan musuh alami atau agensia hayati dan secara kimiawi menggunakan herbisida. 

Baca juga: 5 Penyakit Tanaman Kedelai yang Disebabkan Jamur, Bakteri, dan Virus

 Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit juga diperlukan untuk menjaga tanaman tumbuh sehat. Kegiatan ini bisa dilakukan secara terpadu dengan memadukan pengendalian mekanis, biologi, dan kimiawi.

 

Panen dan pascapanen

Pemanenan kedelai bisa dilakukan setelah polongnya terlihat besar. Cara panennya, memangkas pangkal batang yang ada di atas tanah menggunakan sabit.

Setelah itu, lakukan penjemuran, pembijian, bersihkan biji kedelai dari kotoran yang terbawa saat panen, dan simpan di tempat bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com