Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Faktor yang Menyebabkan Tabulampot Sulit Berbuah, Apa Saja?

Kompas.com - 15/10/2022, 19:21 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman buah dalam pot atau tabulampot adalah teknik budidaya tanaman buah yang bisa dilakukan di mana saja, termasuk di lahan sempit. Cara menanam dan merawat tabulampot sebenarnya tidak sulit.

Akan tetapi, dalam praktiknya seringkali ditemukan beberapa kendala. Dilansir dari buku Cara Mudah Menanam Buah untuk Konsumsi Harian di Rumah, Sabtu (15/10/2022), berikut beberapa faktor yang menyebabkan tabulampot sulit berbunga dan berbuah.

Baca juga: 6 Buah yang Cocok Ditanam dengan Sistem Tabulampot

1. Bibit yang digunakan berasal dari biji

Bibit tanaman yang berasal dari biji biasanya relatif lama berbuah. Setidaknya memerlukan waktu 3 tahun lamanya bagi tanaman buah yang berasal dari biji untuk berbunga dan berbuah.

2. Faktor genetik dan umur tanaman

Faktor genetik sangat mempengaruhi waktu berbunga dan berbuah tanaman. Maka dari itu, sebelum menanam buah dalam pot, perlu memilih varietas yang tepat. Pastikan untuk memilih varietas yang bisa cepat berbuah sehingga bisa cepat dipanen.

Tanaman buah di kawasan Bogor Fruit Garden di Gunung Menyan, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tanaman buah di kawasan Bogor Fruit Garden di Gunung Menyan, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.

3. Menggunakan media tanam yang tidak tepat

Media tanam yang baik dapat menunjang pertumbuhan akar karena bisa menyediakan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, pemilihan media tanam harus dilakukan dengan benar.

Baca juga: 10 Cara Membuat Tanaman Buah di Pot Cepat Berbuah

Media tanam yang tidak sesuai dapat menyebabkan tanaman sulit bertumbuh dan produktivitasnya terganggung.

4. Pemupukan salah

Faktor lain yang dapat menyebabkan tanaman tabulampot sulit berbuah yaitu pemupukan yang salah. Tabulampot yang sulit berbuah biasanya karena pupuk yang diberikan tidak sesuai, baik dari kandungan nutrisinya maupun dosisnya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau