JAKARTA, KOMPAS.com - Asparagus adalah sayuran yang yang rendah kalori, tidak mengandung kolesterol dan sangat rendah sodium. Sayuran ini merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6, kalsium, magnesium dan seng.
Selain itu, asparagus juga merupakan sumber yang sangat baik serat, protein, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, thiamin, riboflavin, rutin, niacin, asam folat, besi, fosfor, kalium, tembaga, mangan dan selenium.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (20/10/2022), asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan sifat diuretik tersebut, asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu memperbaiki kinerja ginjal.
Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Cabai Hias, Bentuknya dan Warnanya Cantik
Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Tanaman ini juga merupakan sumber rutin, senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.
Anda bisa menanam asparagus untuk menikmati manfaatnya yang baik untuk kesehatan. Berikut cara menanam asparagus.
Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ketiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik.
Awalnya, bibit asparagus didatangkan dari Taiwan. Akan tetapi, mulai tahun 2007 lalu, petani mulai mengembangkan usaha pembibitan asparagus secara mandiri.
Baca juga: Cara Menanam Labu Siam di Pot, Cocok untuk Lahan Sempit
Asparagus adalah tanaman yang ditanam secara tidak langsung (indirect seedling) melalui persemaian.
Dalam persemaian, perlu diperhatikan pemilihan lahan persemaian yaitu lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir.
Bedengan tempat persemaian dilakukan pengolahan tanah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 sampai 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm.
Benih yang akan disemaikan sebelumnya direndam dalam air dingin pada suhu 27 derajat celcius selama 24 sampai 48 jam. Selama perendaman, air diganti dua hingga tiga kali.
Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit
Biji yang mengambang pada saat perendaman harus dibuang.
Benih disemai pada tanah dengan jarak tanam 15 x 10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap satu lubang ditanam satu biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya.
Perawatan persemaian meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin. Sewaktu masih di persemaian, setiap 20 sampai 30 hari dilakukan pemupukan susulan menggunakan pupuk urea.
Transplanting atau pemindahan bibit dilakukan setelah lima sampai enam bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam transplanting di antaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat dan bibit yang dicabut harus segera ditanam.
Baca juga: Cara Menanam Cabai Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya kurang lebih 20 cm.
Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami asparagus dibajak dalam dan merata. Buatlah parit dengan kedalaman 15 sampai 20 cm.
Untuk tempat tanam, jarak antar tanaman 40 sampai 50 cm dan jarak antar baris 1,25 sampai 1,5 meter. Pada awal tanam kangant menggunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.
Bibit yang ditanam adalah bibit yang sudah berumur lima sampai enam bulan. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 09.00 atau pada sore hari sekitar pukul 16.00.
Baca juga: Cara Menanam Jeruk Lemon Cui di Pot
Pemeliharaan tanaman asparagus antara lain sebagai berikut.
Pembumbunan. Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan.
Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan.
Pemangkasan. Dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 sampai 10 batang, selebihnya dipangkas.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Sawi Putih agar Panennya Melimpah
Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 sampai 5 batang. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit.
Pengairan dan drainase. Dilakukan dengan cara menggenangi parit setinggi setengah dari tinggi parit, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang.
Irigasi pada musim kemarau dilakukan tiap seminggu sekali.
Pemupukan susulan. Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam.
Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama tiga sampai empat minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah.
Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap tiga bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk pertama, dan seterusnya.
Baca juga: 5 Langkah Menanam Wortel dari Benih
Pengendalian hama dan penyakit. Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal.
Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan. Adapun penyakit yang menyerang dari golongan jamur.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat.
Sementara itu, yang digunakan adalah pestisida organik dari daun tembakau.
Baca juga: Tips Menanam Sayur di Rumah agar Bisa Panen Setiap Hari
Asparagus dapat dipanen rebungnya pada umur empat sampai bulan setelah transplanting. Asparagus hijau yang dipanen adalah setelah muncul diatas tanah dengan kondisi pucuk yang masih kuncup.
Panen dilakukan dengan dua cara, yaitu mencabut dan memangkas atau memotong batang muda. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan.
Jika panen pertama dilakukan pada umur empat bulan setelah transplanting, maka penen kedua pada umur lima bulan dengan interval panen dua hari sekali. Pada bulan keenam dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.