Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Serai Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri

Kompas.com - 11/10/2022, 20:27 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comSerai wangi adalah tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak dikembangkan di Indonesia. industri minyak atsiri mempunyai potensi yang besar.

Daerah di Indonesia yang menjadi sentra budidaya serai wangi, antara lain; Propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur. Dilansir dari buku Budidaya Serai Wangi, Selasa (11/10/2022), berikut tata cara menanam serai wangi, yang perlu diketahui.

Pengadaan bibit

Bibit serai wangi biasanya diperbanyak secara vegetatif menggunakan anakan atau rumpun. Perbanyakan generatif jarang dilakukan karena bunga tanaman ini jarang menghasilkan biji.

Baca juga: Kaya Manfaat, Ini 6 Cara Menanam Serai

Pengadaan bibit yang berkualitas merupakan langkah pertama untuk menghasilkan tanaman yang baik pertumbuhannya. Di Indonesia, jenis serai wangi yang banyak dibudidayakan, antara lain; Maha Pengisi varietas unggul G1, G2, dan G3.

Penyiapan tanah

Serai wangi merupakan tanaman yang bisa tumbuh dengan mudah pada tanah gembur. Maka dari itu, areal budidaya harus diolah terlebih dahulu dan dibersihkan dari gulma.

Ilustrasi tanaman serai di pot. SHUTTERSTOCK/TRAVEL_MASTER Ilustrasi tanaman serai di pot.

Setelah itu biarkan selama sebulan, kemudian tanah diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha. Berikutnya, buat lubang tanam dengan cara ditugal.

Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Kunyit di Lahan Terbuka

Penanaman

Sebelum ditanam, pangkas daun anakan serai wangi yang dijadikan sebagai bibit. Pemangkasan ini bertujuan untuk mengurangi penguapan selama pemisahan.

Setelah itu, pisahkan anakan yang akan ditanam secara hari-hati.

Selanjutnya, letakan bibit pada lubang tanam dan tutup dengan tanah. Sebaiknya, penanaman dilakukan pada awal musim hujan agar kebutuhan air terpenuhi. Jika ditanam saat curah hujan kurang, maka area pertanaman perlu diberi mulsa untuk menjaga kelembapan tanah.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau