JAKARTA, KOMPAS.com - Herbisida adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas gulma yang menyebabkan penurunan hasil.
Ada dua jenis herbisida yang banyak digunakan, yakni herbisida kontak dan sistemik.
Akan tetapi, apa perbedaan herbisida kontak dan sistemik? Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (27/10/2022), berikut penjelasannya.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Herbisida Organik Ramah Lingkungan
Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung mematikan jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan herbisida ini, terutama bagian gulma yang berwarna hijau.
Herbisida kontak bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih hijau, serta gulma yang masih memiliki sistem perakaran tidak meluas.
Di dalam jaringan tumbuhan, bahan aktif herbisida kontak hampir tidak ada yang ditranslokasikan. Jika ada, bahan tersebut ditranslokasikan melalui floem.
Karena hanya mematikan bagian gulma yang terkena, pertumbuhan gulma dapat terjadi sangat cepat. Dengan demikian, rotasi pengendalian menjadi singkat.
Baca juga: Pengendalian Gulma Tanpa Herbisida, Bagaimana Caranya?
Herbisida kontak memerlukan dosis dan air pelarut yang lebih besar agar bahan aktifnya merata ke seluruh permukaan gulma dan diperoleh efek pengendalian aktifnya yang lebih baik.
Herbisida kontak juga yang bekerja dengan cara menghasilkan radikal hidrogen peroksida yang memecahkan membran sel dan merusak seluruh konfigurasi sel. Herbisida kontak hanya mematikan bagian tanaman hidup yang terkena larutan.