JAKARTA, KOMPAS.com - Kemiri merupakan tanaman rempah yang banyak tumbuh di Indonesia. Kemiri biasanya menjadi bumbu masakan yang membuat makanan terasa lebih enak.
Secara teknis, budidaya kemiri ternyata tidak sulit. Dilansir dari PPID Kementerian Pertanian, Selasa (29/11/202), berikut cara menanam kemiri yang baik dan benar.
Baca juga: Cara Menanam Jahe yang Benar di Pekarangan Rumah
Benih tanaman kemiri bisa didapatkan dari biji maupun perbanyakan vegetatif seperti cangkok, sambungan, maupun sambung pucuk. Bibit yang ditanam harus sehat dan pertumbuhannya normal.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam kemiri harus dibersihkan terlebih dahulu dan diolah sampai gembur. Setelah itu, buat lubang tanam dengan jarak 10 x 10 m. Buat juga parit untuk saluran drainase.
Tahapan budidaya kemiri berikutnya yaitu penanaman. Cara tanamnya yaitu dengan meletakkan bibit kemiri pada lubang tanam yang sudah dibuat. Kemudian, tutup lubang tanam dengan tanah sembari dipadatkan agar bibit tidak rebah.
Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Kencur di Polybag
Tanaman kemiri perlu dirawat dengan baik agar pertumbuhan dan produktivitasnya maksimal. Beberapa kegiatan pemeliharaan tanaman yang diperlukan, antara lain;
Baca juga: Cara Menanam Serai Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
Tanaman kemiri umumnya mulai berbuah saat berumur 3 sampai 4 tahun. Sementara itu, tanaman kemiri yang berasa dari bibit vegetatif bisa mulai berbuah pada umur 2 tahun.
Pemanenan bisa dilakukan 2 sampai 3 kali setahun. Cara panennnya yaitu dengan menggunakan galah atau menunggu sampai buah jatuh dari pohon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.